CHAPTER 18

47 18 0
                                    

Bel istirahat akhirnya berbunyi.

"Yukk hel kantin"

"Yuk"

Saat hendak keluar Rachel
celingak-celinguk sebentar mencari
orang itu di kelas namun tidak ada,
mungkin ia sudah ke kantin terlebih
dahulu.

"Duhh... Mikirin apa si gua ini, jelas
jelas dia itu kan cowo aneh" gerutu
Dirinya

"Rachel, Cepetann!"

"Iyaa div tungguu"

***

Disisi lain Revan dan temannya masih
berada di kelas.

"Woi Oreo, ke kantin yukk laper nih
gua" Ucap Nicho dengan tampang
melasnya.

"Ke kantin aja sono sendiri" ucap nya
tanpa mengalihkan pandangannya la
masih saja fokus pada handphone.

"Van, ayo van serius bro"

"OGAH."

Revan dan Reo ini sedang ngambek
padanya karna Nicho mendadak
telah merubah status nya menjadi
"berpacaran" namun ia diam saja tidak bercerita ke mereka sebelum ketahui oleh mereka.

"Please lah, kalian tuh kenapa sih
baperan amat"

"Ehh Nic, kita ini tuh masih di anggep
temen ngaa sih ama lu? Tau tau maen
pacaran aja gak ngasih tau kita dulu"
ucap Revan dengan nada kesal.

"Yaelaa iyaa maaf dehh, gua kan gak
sempet kasih tau kalian waktu itu. Tapi yaudah lah, udahan marah nya ama gua"

Revan dan Reo pun kemudian
menghadap ke arah nya, dan saling
pandang satu sama lain dengan
senyum smirk nya.

Seperti nya mereka punya jurus nya tersendiri untuk membuat seorang Nicho tunduk.

"Hadeh, perasaan gua ga enak nih
bakal auto bangkrut gua" batin Nicho
dengan wajah jengah melihat ekspresi
wajah Revan dan Reo.

"Kita bakal maafin lu asal. Lu mau
traktirin kita berdua" ucap Reo dengan bangganya.

Nah kan.

Tepat sekali pemikiran Nicho saat ini, melihat gerak gerik mereka
seperti itu karena ada maunya.

Yaa... mau gimana lagi susah memang
susah kalo berurusan dengan kedua
manusia konyol ini.

Dengan wajah pasrah nya akhirnya
Nicho menyetujui ucapan Reo tadi.

"Nahh gitu dongg" ucap Revan
Lalu mereka berdua pun ber "tos" ria karna sudah memberi pelajaran
kepada Nicho.

"Yodah tunggu apalagi, kuy lah"

Mereka kemudian berjalan
mendahului Nicho yang sedang
menyumpah serapahi mereka berdua.

***

"Div?"

"Apa?" Ucap nya lalu memakan lahap
nya nasi goreng itu.

Rachel menghela nafas nya, melihat
ekspresi Nadiva yang seperti nya lupa
kalau dia tadi ingin menceritakan
sesuatu pada nya.

Rachel pun segera memberhentikan
aktivitas makan nya dan beralih
membuka handphone.

Setelah mencari cari akhirnya Rachel
tau bahwa yang dimaksud postingan
yang dikatakan Nadiva itu, ia segera
mengarahkan handphone nya kepada
Nadiva.

"Apanih?katanya mau nyeritainn"

Nadiva pun menepuk keningnya.

"Oiyaaa, yaampun gua ampe lupa"

Gadis Senja [On Going]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt