CHAPTER 44

28 9 0
                                    

Hallo semua!
Author mau kasih tau nih
Di chapter ini siap-siap dibuat baper sama mereka wkwk

Selamat membaca❤️

***

"Ari.."

Sontak laki-laki itu pun menoleh.

Lalu suasana mendadak hening.

Tak ada yang bersuara, mereka berdua kini sedang bergelut dengan pikiran masing-masing.

"Lu ngapain disini" ucap Ari dengan tatapan mata lurus kedepan.

Rachel bergumam. "g-gua cuma mau lewat aja kok. Lu sendiri ngapain coba disini?"

"Gak usah kepo"

Ia menghela nafas panjang. Sikap Ari membuat nya semakin geram.

"Ari"

"..."

"Sebenernya lu itu kenapa sih?"

"..."

"Ish gua tuh lagi nanya di jawab dong" Protes nya

"...."

Rachel memijat pelipis nya lalu mendecak kesal. "Gua ini sebenernya lagi ngomong sama seorang manusia atau sama tembok sih." sindir nya

Refleks Ari menolehkan wajah seolah-olah tak terima.
"Heh sembarangan aja kalo ngomong. Muka ganteng begini di bilang tembok"

Sedetik kemudian Rachel tertawa.

"Napa lu ketawa emang bener kan kenyataan"

"Dih kalo kepedean tuh jangan terlalu tinggi nanti jatoh sakit loh"

Ari menghembus nafas kasar. "Terserah"

Sedangkan Rachel masih saja tertawa geli. Seperti nya ia berhasil membuat Ari mau membuka suara untuk nya. Setelah Rachel berhenti tertawa, ia segera menaruh sepeda miliknya lalu berjalan menghampiri Ari.

"Kali ini gua serius, lu itu kenapa? sikap lu aneh tau gak"

Ari menatap lekat kedua manik mata Rachel, lantas ia memajukan wajah.

"L-lu ma-mau ngapain?"

Debaran jantung Rachel kini semakin tidak beraturan. Ia sungguh tidak mengerti melihat wajah Ari yang kini semakin mendekat. Hembusan nafas Ari pun juga dapat dirasakan oleh nya.

"Lu"

"A-apa"

Sekali lagi Ari memajukan wajah sehingga membuat Rachel harus memundurkan tubuh. Hal itu juga membuat nafas Rachel tercekat.

Rachel tahu bahwa raut wajah Ari saat ini benar-benar sedang serius.

"Apa.. lu suka sama Revan?"

Seketika Rachel terperangah, lalu tertawa renyah. "Hah? S-sejak k-kapan coba"

Ari menjauhkan wajahnya. "Udahlah, jujur aja lu beneran suka kan sama dia"

Rachel bungkam. Ia benar-benar tak menyangka kalau Ari akan bertanya seperti itu.

Ari mengangkat kedua alisnya. "Kenapa diem?, Oh berarti bener ya"

"Ng-gak, gua gak s-suka sama kak Revan"

"Serius"

"I-iyaa.."

Ia terpaksa harus berbohong pada Ari. Toh, dirinya juga sedang berusaha melupakan perasaan itu terhadap Revan.

Gadis Senja [On Going]Where stories live. Discover now