CHAPTER 10

82 42 1
                                    

Selama pelajaran berlangsung Rachel
tidak fokus padahal ia sudah mencoba untuk tidak terlalu memikirkan ajakan Revan tadi.

Ia melempar pelan pulpen
yang ditangannya.

"Ihh kesel banget deh, kenapa si gua
jadi ga fokus begini daritadi" batinnya.

Bel pulang pun berbunyi.

"Oke,anak anak pelajaran hari ini
selesai. Ibu akan memberikan pr untuk kalian kerjakan buku paket halaman 15-16" ucap gurunya.

"Iyaa Buu" sorak seisi kelas.

"hel, nanti malam kerjain bareng yukk abis tuh kita cari jajanan" ajak Nadiva

"Iyaa,baru gua pengen ajakin" ucap
Rachel dengan tawanya.

Langit tiba tiba menjadi mendung,
seperti akan turun hujan.
Dilihatnya saja langit itu dengan muka murungnya..

"Seperti nya sekarang bukan waktunya gua ceritain kejadian ini pada senja" ucap nya.

Dia langsung buru buru melakukan
sepeda nya agar cepat sampai rumah,
tapi kejadian yang inginkan tak
tersampaikan karna hujan turun
sangat cepat sehingga Rachel harus
berteduh sebentar di halte.

Saat berada di halte Rachel melihat seorang laki-laki yang memakai jaket biru sedang berteduh juga sama seperti dirinya.

Mereka hanya berdua saja disana.

Hening.. Itu saja yang terjadi,
Sampai akhirnya mereka tak sengaja
saling bertatapan.

Rachel dibuat canggung olehnya
sehingga ia lebih dulu mengalihkan
wajah.

Setelah lama menunggu hujan pun
mulai mereda.

Rachel kembali melihat laki laki itu, tapi tetap saja dia menatap dirinya.

Semakin tak nyaman berada disitu,
Rachel segera menaiki sepedanya dan
bergegas untuk pulang.

"Kenapa ya tu cewe?masa dia ngeliatin gua kaya aneh gitu, jadi penasaran gua" ucap laki-laki itu dengan tertawa kecil sambil menaiki motornya.

Waduhh siapa yaa si cowo itu. apa
yang akan ia lakukan pada Rachel?.

Gadis Senja [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang