CHAPTER 49

21 6 0
                                    

Rachel berlari terbirit-birit menuju kelas. Begitu sampai dikelas Rachel langsung terduduk di kursi dengan nafas tersengal.

"Astaga hel, lu itu hampir telat tau gak"

Rachel mengusap peluh yang bercucuran pada dahinya.

"Lega banget huh.. untung aja gak kena hukuman"

Ari baru saja masuk ke dalam kelas bersama temannya, lalu ia melihat Rachel yang kini sedang mengibaskan wajahnya dengan buku.

Namun karena Ari yang terlalu peka, ia menyimpulkan bahwa Rachel seperti nya sedang kelelahan Dan kebetulan ia juga membawa sebotol air mineral digenggaman.

Ari mencolek bahu Nadiva.
"Buat Rachel" bisik nya sembari menyodorkan sebotol air mineral itu.

"Oke"

Lalu Nadiva menaruh botol air mineral itu dihadapan Rachel.

"Nih minum dari bebeb lu" bisiknya terkekeh

"Hah?"

"Itu.. tu disebelah"

Rachel memiringkan wajah, disana Ari telah menatapnya seraya tersenyum manis. Kemudian Rachel pun turut mengulum senyum.

Nadiva menyenggol pelan lengan Rachel. "Cie.."

***

Saat Rachel hendak menaiki sepeda handphone nya berdering.

Kak Revan calling..

"Pasti dia mau bahas soal kemarin" ucapnya

Diujung sana Ari sedang berjalan menuju parkiran, namun langkah nya terhenti saat ia melihat Rachel.

"Sebaiknya jangan disini deh ngomongin nya"

"Dia mau kemana ya?, gua ikutin aja dah"

Saat ia hendak berjalan Azka datang menghampiri nya

"Mau kemana lu?ayo balik"

"Lu balik duluan aja gua ada urusan bentar" ucap Ari lalu melenggang pergi

"Mau ngapain?woi ri!, Yeh tuh anak gak jelas banget"

***

"Hallo kak"

Ari mengedarkan pandangan dan akhirnya ia menemukan Rachel yang sedang duduk di kursi panjang dekat taman belakang sekolah.

"Hallo hel kakak mau ngomong soal kemarin"

Ari maju selangkah lalu bersembunyi dibalik pepohonan agar bisa mendengar lebih jelas pembicaraan Rachel.

"Jadi kakak kemarin mimpi ketemu Alin"

"Kak Revan serius?"

"Iya, kakak seneng banget dek waktu itu bisa ketemu sama Alin lagi setelah sekian lama nya. Yaa walaupun dalam mimpi, tapi kerasa nyata hel"

"Eum.. aku jadi makin penasaran deh sama mukanya kak Alin, pasti cantik ya kak?" ucapnya seraya terkekeh

"Alin?" batin Ari

"Tapi pertemuan itu gak lama dek, dia bilang satu hal sama kakak kal-"

brukk!..

Refleks Rachel menolehkan kepalanya. "Siapa ya!?"

Dengan gerakan cepat Ari langsung berjongkok dibalik semak-semak agar tak terlihat oleh Rachel.

"Gua coba samperin deh"

Gadis Senja [On Going]Where stories live. Discover now