16.| You.

226 66 0
                                    

Abigail duduk di teras rumah. Ia menekuk lututnya,lalu memeluknya. Sebenarnya ia senang,tapi entah kenapa ia juga merasa sedih.

"I wondering,are you my best friend…" Abigail  mengalunkan nada dari lagu yang terlintas di benaknya. Ia terus bernyanyi dengan suara yang cukup kecil. "…My heart is pounding toninght. I wonde,If you…"

"Sedang apa kau?" Tanya Kai yang baru datang. Abigail langsung diam. Kai kemudian duduk di sebelah Abigail. "Hanya duduk saja." Abigail lalu menurunkan kakinya.

"Kau akan pulang lusa?" Abigail mengangguk. "Dari mana kau tau?"

"Bahiyih,Dia hampir menangis tadi. Sudahlah,lupakan. Itu bagus untukmu." Abigail mengangguk. "Bagaimana denganmu?"

"Apanya?"

"Apa ini bagus untukmu?" Tanya Abigail. Kai hanya diam. "Bagaimana kondisimu?"

"Aku tidak apa-apa jangan bertanya soal itu lagi." Elak Kai.

"Apa kau tertidur saat pelajaran berlangsung?" Kai tersentak. "Bagaimana kau tau?"

"Aku hanya menebak. Apa kau sudah mendapatkan obatmu lagi?" Kai menggeleng. "Itu sudah tidak berfungsi."

Abigail diam saja. "Apa…kau masih menyukaiku?" Tanya Kai malu-malu. "Yah,sepertinya begitu." Ucap Abigail santai.

Kai lalu berdiri.  "Aku akan masuk. Masuklah. Ini sudah malam." Abigail hanya mengangguk.

Seperti biasanya,tangan Kai mati rasa lagi. Kodenya sudah jelas sekarang,hanya tinggal…

"Hueningkai!" Abigail berteriak,ia segera berdiri di belakang Kai lalu menahan pria itu agar tidak terjatuh.

"Bahiyih! Ibu! Bantu aku Hueningkai tertidur lagi!" Teriak Abigail kedalam rumah,tak lama Ibu Kai dan Bahiyih terlihat berlarian lalu membantu Abigai untuk membawa Kai ke kamarnya.

Mereka lalu membawa ke kamar tamu yang ada di lantai satu, karna untuk membawa Kai ke kamarnya yang ada di  lantai 2 itu membutuhkan tenaga ekstra.

"Ibu dan Bahiyih tidurlah,aku akan menjaganya." 

"Aku saja kak yang menjaga Kak Huening."

"Iya,kau istirahatlah." Abigail tersenyum. "Aku ingin menjaganya Ibu apa boleh?" Wanita itu menghela nafas,"baiklah."

Abigail tersenyum senang. Ibu Kai dan Bahiyih pergi. Abigail lalu mendekat ke arah Kai. Ia meletakan jari telunjuknya di depan hidung Kai. Terasa hembusan nafas,lalu tangannya ia letakan di dada Kai. Masih berdetak.

Itulah yang ia lakukan ketika Kai tertidur. Rasa takutnya tidak bisa ia bohongi. Ia tidak berharap Kai tiada,ia hanya kawatir. Anggaplah ini berlebihan,namun hanya itu yang membuat rasa kawaritnya berkurang.

Setelah puas,ia duduk di sofa,lalu menyenderkan punggungnya. Tak lama,matanya terpejam. Ia tidak akan meninggalkan pria itu sendiri sampai pria itu terbangun.

━─ೋ❈ೋ─━

Abigail membuka matanya. Nafasnya terengah-engah,keringat bercucuran. Ia lalu menegakan punggungnya. Matanya segera tertuju kepada ranjang yang kosong. Ia segera berdiri,berlari tak karuan dengan nyawanya yang belum terkumpul semua.

sleep boy ·· hueningkai [✓]Where stories live. Discover now