01.| Gradulation.

1.2K 210 1
                                    


"Permisi. Apa Kai Kamal Huening ada? " Tanya seorang siswi di ambang pintu kelas. Semua orang melihat ke arahnya. "Ada. Kenapa?"

"Dia dipanggil oleh Kepala Sekolah." Semua orang diam. Mata mereka kini tertuju pada remaja yg tengah tertidur lelap. Orang di sebelah remaja itu menatap siswi yg datang tadi. "Baiklah,aku akan memberitahunya. Terima kasih."

Siswi itu mengangguk,lalu pergi. Sementara Orang di sebelah Kai,remaja tertidur itu, kini mencoba membangunkan teman sebanggkunya itu.

"Kai,bangunlah,kau dipanggil kepala sekolah." Kurang lebih sepuluh detik kemudian,kepada remaja itu terangkat. Ia menatap sekeliling,orang-orang sibuk memandanginya.

Ia segera melangkah keluar tanpa menghiraukan orang-orang itu. Saat perjalanan ke ruang kepala sekolah yang cukup jauh,ponselnya bergetar.

Ia mengeluarkan benda pipih itu lalu membaca pesan text yg tertera.

Little Sister

°Kak! Apa kakak lupa ini hari wisuda?!

°Aku jadi harus menyusul kan!

Kai mengangkat sebalah Alisnya. Lalu jari jarinya membalas pesan itu.

Berangkat saja tanpaku°

Baru saja ia berbalik badan hendak kemari. Ponselnya membunyikan nada yg panjang kali ini.

"Apa?"

"Ayolah kak~ Ia tidak akan wisuda tanpamu. Apa kau mau itu?"

"Baiklah. Tapi hanya wisuda. Setelah itu aku pulang."

Panggilan putus. Kai kembali berjalan ke ruang kepala sekolah.

Sampai disana,ia bertemu adiknya lalu segera pergi.

Seperti yg diduga,Remaja tampan itu tertidur lelap di dalam mobil mewah yg dikemudikan seorang supir. Di dalam mobil yg senyap itu ponsel Bahiyih berdering.

"Hallo?"

"Apa kau sudah berangkat? Cepatlah akan segera dimulai."

"Iya iya aku tau."

"Hueningie sedang apa?"

"Kakak tertidur pulas. Apa ini menjadi kebiasaannya? Dulu tidak pernah tidur siang padahal."

"Sudahlah,cepat datang." Panggilan diputus sepihak. Bahiyih hanya mengangkat bahu lalu sibuk dengan ponselnya.

━─ೋ❈ೋ─━

Suara riuh ucapan selamat dan percakapan mahasiswa-mahasiswa yamg baru lulus terdengah keras. Kai hanya berdiri diam di sebelah kakaknya yg tengah tersenyum ke kamera.

Setelah sesi berfoto selesai,semua orang mengerumuni kakak perempuannya itu.

Kai yg celingukan akhirnya berjalan jauh meninggalkan kerumunan. Sambil berjalan ia mengirim pesan text pada kakaknya.

Baru selesai pesan terkirim,kakaknya menelfon.

"Apa?"

"Tidak bisakah kau menunggu sampai kita pulang?"

"Tidak bisa"

"Ayolah,Hueningie."

"Jangan panggil aku dengan nama itu. Aku tidak bisa,aku sudah mengantuk."

"Yasudahlah. Aku harap kau bisa menunggu." Sambungan di hentikan. Kai menimbang lagi permintaan kakaknya. Tapi rasa mengantuk sudah mendarah daging di dirinya.

Sesaat ia melihat sebuah kedai kopi di dekatnya. Ia mendekatinya lalu membeli Americano. "Ini terima kasih." Kai menerima cup itu,lantas pergi ke tempat kakaknya berasa sembari sesekali menyesap kopinya.

"Siang-siang minum hot coffee." Tanya kakaknya ketika melihat kai membawa kopinya.

"Biar gak ngantuk."

"Kamu yakin gak papa dek,akhir-akhir ini?"

"Ya." Kakaknya pun tersenyum kecil.

Setelah 25 menit berlalu,mereka sudah berada di dalam mobil. Mobil itu diisi oleh semua keluarga Kai,kecuali Ayahnya.

"Apa kau baik-baik saja? Bahiyih bilang kau tertidur di jalan tadi." Tanya sang Ibu.

"Aku tidak papa."

"Apa kau ingin tinggal di tempat ibu saja? Ibu bisa bicarakan dengan ayahmu."

"Tidak usah. Aku harus ke sekolah lagi." Ucap kai dengan nada datar. Ibunya tentu saja semakin kawatir dengan putranya itu.

"Baiklah. Pak,ke sekolah Huening."

"Baik,bu." Mobil segera merubah tujuan ke sekolah Kai.

━─ೋ❈ೋ─━

Bahkan segelas kopi tidak bisa membuat Kai terjaga selama 2 jam. Kini dirinya sudah tertidur lagi di meja sekolahnya.

Teman sebangkunya menatapnya sebentar. Lalu secara perlahan membuka tas temannya itu lalu mengeluarkan sebuah buku catatan.

Ia menulis beberapa di buku itu,kemudian dimasukan kembali ke dalam tas.

Selang beberapa menit,seorang guru dengan buku tebal di tangannya memasuki kelas.

"Kai,bangun. Guru sudah datang." Seperti biasa,10 detik setelah itu kai mengangkat kepala dan mengucek matanya yg berat.

"Apa kau sudah makan?" Tanya Teman sebangkunya. Kai menggeleng. "Makanlah nanti." Suruh pria bermata besar itu.

"Baiklah."

━─ೋ❈ೋ─━

-Kai Kamal Huening-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kai Kamal Huening-

sleep boy ·· hueningkai [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang