09.| 20cm.

333 75 1
                                    

Happy Reading🍒

°°°°

Kai membuka pintu rumahnya. Seorang pria yang sudah cukup tua dengan pakaian rapi tengah duduk menatap laptopnya. "Ayah?" Pria itu menoleh.

Ia segera menghampiri Kai yang ada di ambang pintu lalu memeluknya. "Astaga,ayah sangat merindukanmu." Pelukan pun dilepas.

Wajah Kai hanya datar,tidak senang tidak sedih. Ia sendiri bingung harus berkata apa.

"Hey kau tau? Ayah akan dirumah selama tiga hari kedepan. Ayah rasa itu akan menyenangkan. Bagaimana sekolahmu?" Pria itu membawa Kai duduk di salah satu sofa panjang.

Basa-basi yang terlalu basi.

"Itu hanya tiga hari. Sekolahku datar. Tidak ada apapun." Ayah Kai hanya diam. Ia mencoba tersenyum,bagaimanapun ia harus membuat waktu yang bagus bersama putranya.

"Aku harus mandi."  Kai lalu berdiri. Ia berjalan ke arah kamarnya,membersihkan dirinya lalu kembali ke ruang tengah.

Dilihatnya ayahnya yang tengah membuat sebuah makanan,entah apa ia tidak tau.

"Hey,ayah membelikanmu Jaket Hoodie baru. " Pria itu mendekati kopernya,membuka,lalu mengeluarkan jaket Hoodie berwarna abu-abu.

"Apa aku suka?" Tanya pria itu sembari memberikan pakaian itu pada putranya. "Yeah, nice choose." Pria itu tersenyum.

Kai lalu mendudukan dirinya di sofa,kemudian menyetel sebuah acara di televisi. 5 menit kemudian,ia tertidur.

Di saat yang sama, Ayahnya selesai memasak Kari Saefood dan membawa makanan favorite anaknya itu ke arah putranya. Namun,rencana mendengar putranya berkata 'ini enak' pun sirna ketika ia melihat putranya sudah tertidur lelap dengan menggenggan Jaket pemberianya.

━─ೋ❈ೋ─━

Kai membuka matanya. Kini ia tertidur di kamar,tepatnya di atas kasur empuknya. Kebetulan yang bagus. Ia terdiam sesaat,mencoba mengingat sesuatu.

Ah! Bukannya aku tertidur di sofa?.

Kai cepat-cepat turun dari kasurnya lalu keluar dari kamarnya. Dan saat ia keluar, ia melihat ayahnya yang tengah mepersiapkan sarapan.

"Oh,kau sudah bangun. Kau tidur semalam penuh,apa kau kelelahan?" Kai mendekat,lalu duduk di salah satu kursi makan. "Benarkan? Apa ayah memindahkanku saat tertidur?"

"Aha." Kai menggaruk tengkunya. "Apa ayah menggendongku?" Ayah Kai berhenti bergerak sejenak,kemudian duduk di kursi sebrang Kai. "Nope. Ayah merangkulmu. Makanlah."

"Oh." Mereka berdua sarapan bersama. Setelah selesai,kai mandi dan berganti pakaian,lalu menyiapkan buku dan berangkat sekolah.

"Kau akan pergi sekolah?" Kai berdehem. Lalu pergi keluar rumah.

Saat ia tepat di depan rumah Abigail. Ia berhenti sejenak. "Mereka seperti biasa saja." Tidak lama seorang wanita membuka pintu.

"Ah,apa kau tetangga disebelah sana?" Tanya wanita itu sembari menunjuk rumah Kai. Kai mengangguk. "Ah,aku jarang melihatmu. Apa kau kenal Abigail?" Kai diam. Ia bingung harus berkata apa.

"Yah,aku rasa begitu." Kai mengantongi tangannya. "Apa kau tau kemana ia biasanya pergi?"

"Aku tidak yakin. Memangnya ada apa?" Tanya Kai. Wanita itu diam sejenak. "Tidak papa. Hanya saja ia belum pulang dari kemarin. Mungkin ia menginap di rumah temannya. Dia sering sekali menginap. Entah hal yang buruk akan menimpa dirinya atau tidak."

sleep boy ·· hueningkai [✓]Where stories live. Discover now