10) Kita Akhiri Hari Ini

547 105 20
                                    

Note:
Kisah dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka. Cerita ini mengandung unsur kekerasan yang mungkin saja dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Mohon bijak dalam membaca.

"Minjoo hubungi polisi sekarang!"

Chaewon panik saat mendengar apa yang terjadi pada Wonyoung dari earphone yang sedari tadi menempel di telinganya. Ia bergegas menuju lantai atas. Bersembunyi di balik tembok saat melihat bodyguard Caesar berdiri di dekat pintu. Otaknya berpikir cepat, diraihnya botol kecil di saku jaketnya. Kemudian berjalan dengan santai mendekati pria itu.

"Apa-apaan ini? Bilang pada pekerjamu agar tidak kurang ajar pada pelanggan!"

Chaewon memulai acting-nya dengan cukup handal layaknya seorang pro. Dalam hatinya Ia berkali-kali memuji diri sendiri. Seperti menemukan bakat terpendamnya.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda. Saya akan segera mengeceknya."

Saat pria itu berjalan menuju lantai bawah, Chaewon menepuk pundaknya. Dan Slsaat pria itu menoleh, Ia menyemprotkan cairan cabai dalam botol yang sedari tadi telah Ia siapkan dalam jaketnya tepat ke matanya. Pria itu menggerang oleh perih yang ia rasakan. Kemudian pria bertubuh kekar itu berlari mencari air sambil menutupi matanya yang perih untuk segera membasuh kedua bola matanya. Sesekali menabrak tembok karena panik.

Kesempatan bagi Chaewon dapat masuk ke dalam kantor Caesar. Ia bergegas membuka pintu bewarna hitam itu. Chaewon melihat Caesar yang terkejut akan kehadirannya. Sontak Caesar manarik Wonyoung dalam dekapannya lalu mengunci lehernya.

"Siapa kamu!?"

"Lepaskan gadis itu!"

Caesar mundur lalu mengambil pisau lipat di dalam saku celananya. Ia menodongkan pisau itu ke arah Chaewon. Saat Chaewon berjalan semakin mendekatinya, Ia mengalihkan arah mata pisau di tangannya ke leher Wonyoung.

"Tolong lepaskan gadis itu!" Ulang Chaewon.

"Kamu yang menyuruhnya?"

"Benar, saya yang menyuruhnya."

"Siapa kamu? Untuk apa?"

Chaewon terdiam sejenak, Ia bergelut dengan dilema di pikirannya. Haruskah Ia mengaku? Jika tidak, maka nyawa Wonyoung bisa melayang di tangan Caesar. Ia terpaksa harus mengaku. Akan tetapi, jika Ia mengaku maka sama halnya dengan menggagalkan misi ini. Semua usahanya selama ini untuk mengungkap kasus ini akan sia-sia.

Kemudian sebuah skenario muncul di otaknya. Baiklah, kita selesaikan saja sekarang!

"Saya yang menyuruhnya. Dia bekerja di bawah perintahku."

"Apa tujuanmu?"

"Mengetahui alasan kematian adikku."

"Adik?"

"Cha Jieun."

"Aku tidak tahu Cha mempunyai anak selain Jieun?"

"Itu karena dia tidak pernah mengakuiku dan ibuku di depan publik."

"Apa maksudmu?"

"Aku anak dari mantan istrinya sebelum dia sukses seperti sekarang. Pria itu sengaja menyembunyikan fakta jika ia pernah menikah saat Ia menikah lagi. Dia masuk ke dunia politik berkat mertua dari istrinya yang saat ini, Cha tidak mau masa lalunya diungkit-ungkit."

Mendengar itu, tawa Caesar meledak. Dia tertawa seperti seorang psikopat. Sementara Wonyoung semakin gemetaran di dalam dekapan Caesar oleh pisau tajam yang siap menyayat lehernya.

"Hahahaa kalau tahu begitu aku dulu tidak perlu repot memikirkan cara untuk menjebak Cha dan menghancurkan karirnya. Cukup membuka masa lalunya itu akan menjadi skandal besar!"

SECRET || 2KIM (END ✔)Where stories live. Discover now