🐺|| Sebelas

30 7 22
                                    

Mulmed: Jaehyun peng peng💚💚💚

🍬🍬🍬

Disini siapa yang bias nya Jaehyun? Wkwk

🍬🍬🍬

Semoga suka part ini yaa, sayangg!❤️

Enjoy baca cerita Chemistry
📚



✨✨🐺

"Lo ikutan Event CIS nanti Sa?"

Aksa yang baru saja selesai melakukan panggilan itu pun menoleh pada Cakra sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Tumben lo peduli. Ada berita apa?"

"Mocca yang ngasih tau."

"Lah, Mocca kan masih di rumah sakit, kenapa dia yang heboh?" Tanya Ryden. Setelah waktu itu Cakra mengecek golongan darahnya demi Mocca, ternyata golongan darahnya tidak sama dengan Mocca.

Mocca yang terlanjur lemas pun akhirnya dirawat inap. Gadis itu memang sudah mendapatkan donoran darah, tetapi tetap saja kondisi nya belum membaik. Mocca itu yang paling lemah fisiknya diantara Azel, Veca bahkan mungkin Calsie. Gadis itu kalau sudah sakit sanggup membuat semua orang menatap kasihan kepadanya. Sanggup membuat semua orang bersimpati kepadanya.

"Jangan ingetin Mocca lagi,"

"Nanti gue rindu." Balas Ryden dengan nada dibuat-buat. Pasalnya saat membahas Mocca, beberapa hari ini Cakra akan selalu membalas begitu. Dasar bucin tingkat dewa.

"Diem lo!"

"Aneh, kan lo sendiri yang mancing bahas Mocca tadi, Cak."

"Jadi lu ikutan apa enggak Sa?" Tanya Bara tiba-tiba, pemuda itu baru saja datang ke meja tempat anak inti dengan membawa es pino.

"Anjir! Lo dapet es pino dari mana?!"

"Diantarin Inem dari gerbang tadi."

Aksa mengangguk-angguk. "Kalau gak ada urusan, gue datang ke Event." Ujar pemuda itu tiba-tiba.

"Levon mana?" Tanya Aksa pada Bara.

"Lagi telfonan."

"Sama?"

Bara tertawa. "Macam pacar, anjir! Sekarang kamu dimana, telfon sama siapa, ngapain aja?" Pemuda itu mulai bernyanyi.

"Liriknya diganti woy!"

"Kreatif, kan gue." Bara mulai menyombongkan diri. Sambil pemuda itu yang mengambil es pino lagi dari plastik.

"Serius, sama siapa? Siapa tau dia butuh bantuan."

"Gak butuh mah, dia! Orang telfonan sama cewek!" Jawab Bara.

"Si jigong cicak telfonan sama cewek? Gak percaya, Waria jangan-jangan." Ucap Cakra dengan tidak punya hatinya.

"Sejak kapan cicak? Bukannya--" Ucapan Bara terhenti karena pemuda itu menangkap basah Ryden yang mengambil salah satu es pino nya dari plastik.

Wolverine Where stories live. Discover now