"Anjay surinjay anjayani Zian the best!" heboh Leon dengan tawa mengejek ke arah Gilfa.

Gilfa cemberut tak suka mendengarnya. Wajahnya memerah dikatai seperti itu. Matanya menatap satu persatu keempat lelaki dihadapannya. "Lo semua kenapa sih selalu ejek gue? Sirik ya sama gue?"

Leon terbahak mendengarnya. "Sirik katanya? Apaan sirik sama manusia macam lo!"

"Pergi dah dari sini, si bos gak ada di basecamp!" lanjut Samuel dengan tenang.

"Yoi pergi dah sana pergi! Ganggu kita aja," balas Juki.

Zian diam tidak ikut menimpali. Otaknya masih berputar dengan pelan memikirkan kata ceramah yang bagus untuk Gilfa. Sebuah lampu menyala dengan terang di dalam otaknya, kemudian. "Aha. Sesungguhnya orang-orang yang selalu mengganggu ketenangan orang lain adalah makhluk titisan syaiton. Contohnya lo Gilfa setannya, kita orang yang terganggu sama kehadiran lo!"

"Pilih pergi atau gue bacain surat Yasin?"

Leon menggeplak kepala Zian. "Bukan Yasin, ayat kursi bodoh. Biar nanti langsung ilang syaiton nya."

"HEH! LO PADA BILANG GUE GILA, SYAITON LAH. AWAS AJA GUE BALAS! LO SEMUA EMANG GAK PUNYA AKHLAK BAGUS, KECUALI MY BABY GARA DIA PUNYA AKHLAK!" teriaknya sampai keempat lelaki itu menutup telinganya rapat-rapat.

"Orangnya sih cantik, tapi mulutnya astaghfirullah!" kata Zian dengan raut wajah terkejutnya.

"Astagfirullah apa, Zi?" tanya Leon.

"Astagfirullah bau naga!" Sukses hal itu membuat ketiga lelaki lainnya tertawa terbahak-bahak dan seketika raut wajah Gilfa memerah menahan malu.

"Astagfirullah bau naga!" Sukses hal itu membuat ketiga lelaki lainnya tertawa terbahak-bahak dan seketika raut wajah Gilfa memerah menahan malu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gara lelaki tampan yang membuat kaum hawa menjerit-jerit mengagumi pahatan wajah tampannya itu. Ciri khas dari ketua Rosas Negras itu adalah tindik nya. Tindik hitam itu selalu dipakai ke mana pun dan kapan pun. Sampai-sampai guru di sekolahnya pun selalu menegur atau memarahi lelaki itu, namun tetap saja Gara tidak akan mendengarkan sedikitpun amarah dari gurunya di sekolah.

Lelaki itu sedang duduk di atas motornya. Dengan bibir yang terus mengeluarkan kepulan asap dari rokok, kemudian bibirnya kembali menghisap rokok itu dengan mata yang terpejam seperti menikmati bahan yang terbuat dari tembakau itu. Celananya menimbulkan getaran pelan, ia membuang rokok itu lalu mengambil ponselnya.

 Celananya menimbulkan getaran pelan, ia membuang rokok itu lalu mengambil ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now