Enam belas

2.5K 255 53
                                    

Di kelas, Alvino fokus menyalin pekerjaan rumah milik salah satu murid pintar. Sedangkan dari belakang, Salsa terus menatap punggung Alvino. Alasan utamanya adalah Alena. Gadis itu, entah ia serius atau tidak, Alena bermain dengan api.

Seolah ia memiliki indra keenam,Alvino menoleh ke belakang. Benar saja, kini ia harus beradu tatap dengan Salsa. Ditambah lagi wajah gadis itu sangat serius.

"Gue ada salah sama lo?"

Salsa menyadarkan lamunannya. Otaknya menyarankan agar mulutnya berbicara masalah Alena. Namun sayang,hati menolak.

"Gak. Lanjutin sana"

Alvino meletakkan bolpoinnya, "jangan bilang lo naksir gue?"

Salsa mendecak sebal. Matanya memutar malas,"lo ngomong gak jelas lagi, gue tendang nih kursi lo"

Bukannya takut, Alvino malah membenarkan rambutnya. Wajahnya ia buat seakan sedang memamerkan pesonanya ke adik kelas. "Sorry, Sal. Hati gue cuman buat Alena--"

JDAG!

"Iya iya iya iyaaa maap" Alvino membalikkan badannya seperti semula.

Salsa mendengus kesal. Bisa-bisanya sahabatnya bisa menyukai lelaki modelan seperti ini.

Wajah Salsa kembali serius. Apa yang terjadi jika ia mengatakan sejujurnya? Alena kemungkinan akan marah, dan mungkin Alvino akan bertindak untuk mencegah Alena.

Sebelum Alvino menyelesaikan acara menyalinnya, Salsa berdiri lalu duduk di kursi yang tepat berada di depan meja Alvino. Wajah yang gadis itu berikan tetap datar dan serius.

"Lo kayaknya bener-bener ada masalah sama gue,ya?" Tanya Alvino tanpa menatap Salsa.

Beberapa saat kemudian Alvino menutup bukunya. Bolpoinnya ia lempar ke arah salah satu murid yanh Salsa tebak, Alvino meminjam bolpoin murid itu.

"Ada yang mau lo bicarain ke gue?"

Alvino menatap Salsa serius. Seakan ia benar-benar tahu ada yang salah. Salsa menggeleng lemah. Helaan nafasnya menjadi lebih keras.

Sebelum Alvino berdiri, Salsa mendorong meja Alvino dengan kakinya. Alvino terjebak, mejanya menutupi jalan keluarnya dan lelaki itu benat-benar terjepit.

"Awasin Alena. Selalu" tekan Salsa. Lalu gadis itu berlalu begitu saja.

Sedangkan Alvino harus mendoro g mejanya jauh-jauh agar bisa berdiri. Firasat laki-laki itu mengatakan ada yang aneh.

"Itu pertama kalinya Salsa ngomong serius masalah Alena" gumamnya.

Alvino mengacak rambutnya kesal. Ia paling tidak suka jika harus berpikir keras seperti ini.

***

Alena menatap hpnya dengan serius. Ia mengabaikan notifikasi yang tiada hentinya berdatangan dari aplikasi instagram. Yang ia fokuskan adalah direct message dari satu orang.

Ting!

Dengan penuh semangat Alena membuka hpnya. Ia melihat satu nama tercantum disana.

Mmrlnn23
Gue ga ngira cewek Alvino bakal senekat ini ^^

Alena mencoba mengontrol degup jantungnya. Ia benar-benar nekat. Jika salah satu dari tiga laki-laki itu... Terutama Alvino sampai tahu, ia tak tahu harus bagaimana. Sebisa mungkin gadis itu mencoba agar tidak ketahuan.

Gue mau ketemuan. Berdua. Ada yang ingin gue bicarain

Setelah mengirim,Alena mematikan ponselnya dan mengambil nafas besar-besaran. Menandakan bahwa gadis itu sangat gugup.

INELUCTABLEWhere stories live. Discover now