Empat

2.6K 317 1
                                    

Cari yang frenjon frenjon? Yu mampir ke Behind Our Friendship. Disitu juga ga kalah seru sama Three Fighter.

Mampir yuu kakak kakak🙈❤️
_____________________________________

Tempat tidur serba Pink Pastel berukuran King Size itu sudah dipenuhi pakaian modis. Lagi-lagi gadis itu harus bersusah-payah berdandan untuk kencan hari ini.

Dress biru hingga bawah lutut dengan lengan sampai siku, atau rok putih selutut dipadukan dengan sweater merah. Lalu Alena kembali bingung dengan rambutnya, haruskah digerai atau diikat?

Tiba-tiba pintunya diketuk, sang Mama muncul. "Alvino udah di bawah, sayang. Cepetan gih"

Alena semakin panik, ia mengangguk lalu mengambil sembarang baju, menggerai rambutnya, namun masih membawa ikat rambutnya. Alena hanya memakai make up tipis yang selalu orang Asia gunakan.

Sampai di bawah, gadis itu menahan nafasnya. Ternyata bukan hanya dirinya yang berdandan, Alvino pun juga. Laki-laki dengan humor receh dan tak ada aura gentleman tiba-tiba saja sudah berbanding terbalik.

Alvino mengenakan jaket hijau army dengan kaus putih, dan ciri khas lelaki idaman Alean, jeans sobek(?) Terlihat biasa, namun bagi Alena laki-laki itu berdandan untuknya. Karena selama ini Alena selalu melihat Alvino hanya mengenakan kaus biasa dan celana hitam.

"Lo dandan?" Tanya Alena sedikit bersemangat.

Alvino mendongak, mengalihkan perhatiannya dari hp. Ia tersenyum tipis lalu mengangguk, "gue bakal kencan sama model, menurut lo gue bakal pakai baju serba hitam gitu?"

Senyum Alena makin merekah. Ia kemudian berbalik untuk berpamitan dengan Mamanya, begitu pula Alvino.

"Mau kemana?" Tanya Alena

Alvino tersenyum misterius, ia menyalakan motornya tanpa menjawab. Pasrah,Alena ikut saja dengan kemauan laki-laki itu.

Lima menit,sepuluh menit, Alvino hanya berputar-putar. Bahkan ia sedari tadi tak kemana-mana selain di tengah kepadatan kota Bandung.

"No, mau kemana sih? Gue telpon mama mampus lo"

Dibalik helmnya, laki-laki itu berteriak, "tenang, gue udah shareloc sama Mama lo"

Alena menganga dibalik helmnya, hingga tiba-tiba Alvino menaikkan laju kecepatannya. Si gadis hanya bisa memegang erat jaket Alvino dan menempelkan kepalanya yang terlindungi helm di punggung Alvino.

"Mama bakal bunuh lo kalau tahu kecepatan lo sekarang!" Teriak Alena sembari menutup mata, tangannya juga memukul pelan perut Alvino.

Di depan sana, Alvino hanya tertawa pelan. Ia tak mendengarkan apa yang Alena katakan.

***

"Menurut lo gue bodoh gitu ngajak lo ke Hutan Raya?"

Keysha mencibir kesal. Semalam Iqbal menceritakan ide kencan dari Alvino, dan menurutnya itu terlalu gila. Keduanya tidak mau mengambil resiko pergi berdua saja tanpa pemandu yang jelas. Alvino memang tak waras.

Namun, bukan berarti pasangan jenius ini membatalkan kencan mereka. Iqbal menemukan salah satu tempat yang menurutnya sangat menarik.

Tanpa keduanya ketahui, di Bandung ada film layar tancap sekaligus restoran. Tanpa banyak berpikir, Keysha menyetujui ide itu. Daripada melakukan perjalanan berjam-jam hanya untuk ke Hutan Raya yang tempatnya asing bagi mereka.

Namun tak semudah itu. Kini Iqbal sudah berada di ruang tamu rumah Keysha. Ia harus disidang oleh kedua orangtua kekasihnya. Memberanikan diri meminta izin untuk mengajak putri mereka kencan.

INELUCTABLEWhere stories live. Discover now