Lima belas

1.5K 176 0
                                    

Keysha meraih helmnya. Tak lama ia sudah duduk di motor Iqbal.

Rencananya dua remaja ini ingin belajar bersama, tapi mengingat Keysha sudah Les privat, gadis itu menolak. Keysha sendiri berharap Iqbal sedikit tertarik dengan les barunya ini. Namun respon yang ia dapat hanya kalimat semangat dengan nada datar.

Kini mereka sudah sampai di rumah Keysha. Keduanya hanya saling menatap dan mengucapkan kalimat perpisahan dengan datar dan singkat. "Gue duluan"

"Hm. Hati-hati"

Suara sepeda motor Iqbal semakin lama semakin memudar. Hingga telinganya kembali menangkap suara sepeda motor yang lain.

"Kak Daniel"

Rambut tebal berantakan itu dengan mudah Daniel tutupi dengan topi setelah helmnya ia lepas. Wajahnya menampakkan antusias sambil menunjukkan tas di punggungnya. "Jadi,lo mau belajar di luar?"

Keysha menggelengkan kepalanya kecil. Kesadarannya ia kumpulkan kembali. "Masuk, kak"

***

Salsa memijat keningnya. Tangannya memutar bolpoin yang sedari tadi masih menggantung. Kertas di hadapannya masih belum menjawab kegelisahan Salsa.

"Napa lo?"

"Strategi buat ngelawan SMA Tulip"

Alena melirik kertas di meja Salsa. Disana tertera segala macam angka dan posisi-posisi yang ia tak mengerti. Lalu di samping buku itu terdapat catatan mengenai beberapa pemain dari SMA Tulip.

"Jadi manager susah ya?"

Salsa menghela nafas. Tak ada yang bisa lakukan. Toh, disisi lain klub basket pria tak akan bisa mengerjakan beberapa pekerjaan tertentu.

"Selama sekolah kita bisa harum gara-gara basket, apa salahnya?"

Alena mendengus, "dasar maniak"

Gadis itu tak menjawab. Ia melempar bolpoinnya kesal. Salsa tak bisa fokus.

Lima laki-laki yang selalu dihindari Edgar. Nama dan profil mereka masih melekat di ingatan Salsa. Dari wajah dan aksi yang Edgar dan teman-temannya lakukan, mereka bukan orang yang biasa.

"Eh na, lo dibilangin Alvino masalah... Emm... Lima--"

"--laki-laki yang berusaha mereka hindari?"

Salsa menegakkan punggungnya. Sudah ia duga, mereka bertiga serius.

Gadis itu berjalan mendekat, Alena yang sedang mengecek sosial medianya hanya diam. "Menurut lo ada apa?"

Tak ada jawaban. Alena mematikan hpnya dan melirik Salsa. "Gue juga gak tahu"

Kini keduanya terdiam. Tiba-tiba Alena ikut mendekat. Ia ikut duduk di karpet, dimana Salsa sedang berpikir keras. "Lo gak penasaran?"

"Penasaran"

Salsa kembali berpikir, "menurut lo Keysha juga diberitahu?"

Alena tertawa kecil, "ya pasti lah. Iqbal yang kayak gitu mana mungkin gak mau beritahu Keysha"

Salsa mengangguk setuju. Tapi ia tak bisa tenang begitu saja. Apa yang membuat tiga laki-laki itu sangat berhati-hati?

"Menurut lo kita lebih baik diem dan gak tahu apa-apa?"

Dari tempat duduknya, Salsa terkejut. Salsa hampir sepenuhnya paham apa yang dimaksud Alena. Tapi hal itu pasti sangat beresiko dan tidak menguntungkan bagi keduanya bila sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Lo gila, Lena!"

Alena menggeleng, "serius. Gue gak akan cari masalah"

"Dari lo penasaran gini bikin masalah"

INELUCTABLEWhere stories live. Discover now