13| Karma - TSS2

7.8K 615 171
                                    

Pria dengan tubuh tegabnya sekarang sedang berdiri di depan sebuah ruangan dengan berjalan bolak-balik dengan perasaan yang sedikit cemas. Ditemani sang putra yang kini sedang di pangku oleh pengasuh yang baru satu minggu ini Atha kerjakan untuk mengasuh putranya itu.

Sekarang Atha sedang menunggu dokter keluar dari ruangan yang memeriksa sang Mama yang pingsan dan membuat dirinya langsung membawanya ke rumah sakit untuk memeriksakan Mamanya.

Dengan mata yang sedikit bekaca-kaca dan perasaan cemas menghantuinya kini Atha sudah berhadapan dengan sang dokter yang memeriksa sang Mama.

"Bagaimana dengan keadaan Mama saya dok?" Tanya Atha langsung.

"Kondisi ibu Rahayu sangat lemah dan membuat penyakitnya semakin parah," jawab sang dokter dan membuat Atha semakin cemas dengan keadaan Mamanya.

"Terus saya harus bagaimana dok? Tolong dok, sembuhkan Mama saya." Atha menatap memohon pada dokter di hadapannya.

"Semoga saja pak. Saya akan membuat jadwal untuk ibu Rahayu kontrol," ujar dokter.

"Baiklah dok, terimakasih," setelah menjawab ucapan Atha sang dokter berjalan untuk kembali ke ruangan miliknya.

Atha berjalan kearah putranya dan pengasuhnya yang tampak sedang menghibur Rafael tersebut. Setelah itu memilih duduk di sebelah sang pengasuh tersebut, "saya mau masuk kedalam, tolong jaga Rafael."

Pengasuh tersebut yang bernama Naomi itu tersenyum hangat dan mengangguki ucapan sang majikannya. Setelah itu, Atha berdiri dan masuk kedalam ruangan dimana sang Mama berbaring dengan alat-alat kesehatan yang menancap di tubuh wanita itu.

Atha berjalan mendekat ke brangkar sang Mama dan kemudian duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh pihak rumah sakit. Menatap tubuh sang Mama yang kurus yang mungkin sudah di gerogoti penyakit yang ada di tubuh sang Mama.

Atha mengambil tangan sang Mama yang membuat Rahayu membukakan matanya perlahan dan menatap anaknya itu mencium punggung tangannya.

"Nak," suara parau Rahayu membuat Atha menatap sang Mama.

"Ada apa Ma? Mama mau minum?" Tanya Atha.

Rahayu menggelang dan menatap Atha dengan raut mata yang sangat bersalah kepada sang putranya itu, "maaf ya nak," ujar Rahayu dengan suarau paraunya.

"Maaf untuk apa Ma?" Tanya Atha tidak mengerti.

"Sekali lagi Mama membuat beban untuk kamu," jawab Rahayu namun wajah Atha tidak menyukai perkataan sang Mama.

"Atha sudah pernah bilang kan Ma, jangan pernah anggap kalau Mama itu beban untuk Atha. Atha anak Mama dan udah kewajiban Atha merawat Mama." Atha meraih tangan sang Mama lagi lalu diciumnya sekali lagi dengan sayang.

"Tapi atas perbuatan Mama kamu menjadi menderita nak," ujar Rahayu dengan mengeluarkan air matanya.

Atha yang melihat sang Mama mengeluarkan air matanya kemudian memilih untuk menghapus air mata yang turun di pipinya itu "yang sudah terjadi biarlah terjadi Ma. Seburuk-buruknya Mama, tapi tetap Mama adalah Mama Atha. Mama yang sudah ngelahirin Atha."

Rahayu menatap putranya ini dengan bangga, merasa malu kepada putranya ini atas apa yang sudah dia perbuat hingga membuat putranya menderita. Atas keegoisannya dia tidak memikirkan apa yang akan terjadi kepada sang putra.

"Mama tidak usah memikirkan apapun ya Ma. Mama fokus dengan kesembuhan Mama, Mama tidak mau melihat Rafael tumbuh besar? Mama tidak ingin melihat kalau nanti Naura sadar?" Ujar Atha memberikan semangat pada Mamanya itu.

Rahayu mengangguk, menerima support dari sang anak. Lalau tangannya merangkup rahang sang anak dan mulai mengelusnya "bagaimana dengan Malika nak? Kamu sudah menemukan informasi tentangnya?" Tanya Rahayu.

Tak Seindah Surgamu 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang