12| Wanita Hebat - TSS2

6.5K 570 133
                                    

Di hari senin pagi ini, Malika sudah siap untuk berangkat ke kantor tempat nya bekerja. Memakai pakaian sederhana dan make up seadanya membuat wajah polos nya membuat siapapun terpena dengan nya.

Malika berdiri di depan pintu rumah nya, karena bosnya itu kemarin memekasanya untuk menunggu dirinya menjemput. Dan apa yang bisa Malika berbuat jika abang nya juga ikut menyuruh nya meng iya kan ajakan bos nya.

"Ini sudah pukul 7 tapi belum di jemput juga," decak Malika sebal karena bos nya itu belum juga menjemputnya.

Namun tak lama terdengar suara mobil yang berhenti di depan pagar milik rumah abang nya dan membuat Malika berjalan dan membuka pagar tersebut. Dan setelah mengetuk pintu kaca mobil itu, kaca mobil bergerak turun dan memperlihatkan seseorang yang sedang mengemudi tersebut.

"Masuk!" ujar seseorang itu dari dalam mobil, dengan cepat Malika masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah seseorang itu yang tak lain adalah Hadimas.

"Assalamualaikum pak," salam Malika dengan ramah.

Namun tidak ada jawaban dari Hadimas membuat Malika tersenyum garing karena tidak mendapat jawaban balik.

"Sudah lama?" tanya Hadimas dengan mulai menancap gas nya kembali.

Malika menatap Hadimas, "tidak," jawab Malika berbohong.

Setelah itu tidak ada percakapan dari mereka berdua lagi dan mereka fokus dengan fikiran nya masing-masing. Malika menghadap ke kaca mobil yang memperlihatkan jalanan kota, sedangkan Hadimas nampak fokus ke arah jalanan.

Malika agak canggung, karena setelah bos nya ini kemarin mengatakan bahwa akan melamarnya di depan abang nya membuat dirinya sangat terkejut. Namun, untung nya bos nya ini tidak jadi mewujudkan keinginan nya untuk melamar diringa.

"Jangan senang dulu," ujar Hadimas yang memberhentikan mobilnya di karenakan lampu merah.

Malika langsung berbalik menghadap Hadimas dengan penuh tanya "apanya pak?" tanya Malika tidak mengerti.

"Kemarin yang saya tidak jadi melamar kamu," jawab Hadimas.

Malika hanya tersenyum "urungkan saja niat bapak," ucap Malika dengan kembali menghadap kaca mobil.

"Kenapa memang nya?" tanya Hadimas.

"Saya pasti akan menolak," jawab Malika lagi.

"Akan saya pastikan kalau kamu akan menerimanya," ujar Hadimas dengan percaya dirinya.

Malika hanya bisa tertawa pelan, tidak memiliki jawaban dengan bos nya ini yang memiliki percaya diri tingkat tinggi ini, dan Hadimas kembali melajukan mobilnya.

Di sepanjang jalannya, Malika hanya menatap kaca mobil dan membuat Hadimas  memperhatikan Malika dan jalanan secara bersamaan dan membuat dirinya sedikit tidak fokus.

"Fokus saja ke depan pak!" seru Malika yang tidak sengaja melihat Hadimas memperhatikan dirinya.

Hadimas yang ketahauan langsung menatap lurus ke depan dan bersikap tidak terjadi apa-apa, "bapak kenapa sih memperhatikan saya terus?"

Hadimas melirik Malika "saya merhatiin kamu?" tanya Hadimas.

"Iya!" jawab Malika.

"Emang iya? saya merasa tidak," ucap Hadimas membela dirinya sendiri.

"Semakin lama bapak semakin aneh," ujar Malika.

"Aneh kenapa memangnya?" tanya Hadimas tidak mengerti.

"Ya aneh pokoknya," jawab Malika.

"Kamu yang aneh," Hadimas membalikan kata-kata Malika.

"Saya boleh tanya?" Malika menatap Hadimas yang fokus ke arah depan.

Tak Seindah Surgamu 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang