Chapter 5

564 127 21
                                    


Happy Reading!

"Assalamu'alaikum, Audrey pulang" Teriak Audrey sambil memasuki rumahnya.

Tetapi tidak ada yang menjawab salam Audrey sama sekali, hingga tercium bau yang sangat enak berasal dari arah dapur.

Audrey perlahan melangkahkan kakinya menuju dapur, dan terlihat lah sosok perempuan paruh baya yang sedang sibuk membuat kue.

"Mami buat apa, baunya enak banget." Ucap Audrey sambil memeluk maminya.

"Yaampun, sayang. Kamu ngagetin mami aja. Kalo pulang itu ucap salam dulu jangan asal nyelonong aja!" Ucap mami yang sempat kaget dan melanjutkan menaruh kue ke piring.

"Tadi Audrey udah salam, maminya aja yang gak denger" Jawab Audrey dengan mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah iya iya, maaf ya mami gak denger. Sekarang kamu keatas bersih-bersih dulu, mami buat kue kesukaan kamu ini" Ucap mami yang langsung diangguki mantap oleh Audrey.

Hanya dibutuhkan waktu lima menit Audrey sudah berganti dengan baju santainya dan langsung menuju sofa yang berada diruang tengah dimana maminya sedang menonton acara televisi.

Begitu sampai Audrey langsung mengambil kue kesukaannya itu dan melahap nya hingga membuat mulutnya penuh dengan kue.

"Pelan-pelan Audrey!" Perintah mami yang hanya di anggukinnya dengan bibir yang menampilkan cengiran khasnya.

Audrey dengan santainya bersender di bahu maminya sambil menikmati kue kesukaannya dan menonton acara televisi di depannya.

"Mami tumben jam segini udah pulang? " Tanya Audrey sambil mendongakkan kepala nya kearah mami Desi.

"Butik gak terlalu ramai cuma ada beberapa pesanan yang udah mami urus dan dilanjutkan mba Riri jadi mami bisa pulang cepet, memangnya kenapa kamu gak suka mami pulang cepet?" Seringai maminya.

"Bukan gitu mi, Audrey malah seneng banget." Sambil memeluk maminya dari samping. "Biasanya setiap Audrey pulang cuman ada mba Na sama mang Asep dirumah." Tambah Audrey yang sudah menampilkan wajah cemberut nya.

"Hahaha kamu ini, sudah besar tapi masih manja bikin mami gemes aja." Mami tidak bisa berhenti tertawa akibat melihat ekspresi wajah Audrey yang cemberut dan menggemaskan.

"Mami apaan si kan Audrey bener, kenapa mami malah ketawa?" Ucapnya sambil menatap maminya.

Mami Desi akhirnya menghentikan tertawa nya dan menatap wajah anaknya "Mami tau pasti kamu kesepian ya dirumah, dari semenjak abangmu kuliah dan memutuskan bekerja diperusahaan papi setelah pulang dari kuliah?"

Audrey hanya mengangguk, karena memang benar setelah abangnya kuliah dan bekerja diperusahaan papi ia merasa kesepian sepulang sekolah tidak ada teman untuk diajak berbicara dan bercanda dirumah. Mba Na dan mang Asep sibuk dengan pekerjaannya. Dulu ketika ia masih SMP, abangnya selalu ada dirumah untuk menemaninya. Walaupun terkadang pulang sore untuk mengikuti ekskul tapi ia masih punya teman untuk diajak berbicara walau hanya sebentar. Sekarang abangnya pulang malam dan langsung mengerjakan tugas kuliahnya, jadi tidak ada banyak waktu untuk sebatas bercerita dan bercanda seperti dulu.

"Mami harap kamu mengerti sayang, papi dan mami harus terus bekerja untuk meneruskan perusahaan kakek dan butik milik nenek. Sudah jadi tanggung jawab kami untuk meneruskannya karena itu merupakan wasiat dari mereka. Dan abangmu juga harus sedikit demi sedikit mengerti tentang perusahaan karna kelak akan meneruskan perusahaan yang menggantikan papimu. Mungkin kamu sebentar lagi juga akan seperti abangmu yang harus mengerti cara mengelola butik milik mendiam nenekmu ini." Ucap mami sambil tersenyum kepada putrinya itu.

Me and SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang