Chapter 22

32 3 0
                                    

Hayyy gimana kabar kalian?
Semoga kalian semua bahagia dan sehat selalu yaa

Jangan lupa vote dan komen kalian ya
Silahkan tinggalkan jejak dengan tekan tanda bintang dan berikan komentar, kritik serta saran.
Terimakasih banyak❤



Happy Reading!
______________________________________


Audrey menggerutu sepanjang jalan, bahkan sampai di area sekolahpun ia masih sibuk dengan ucapannya yang tidak dimengerti oleh murid-murid lain yang melihatnya.

"Masih pagi gini, lo udah kesambet arwah penunggu sekolah Drey?"

"Anak Olim kenapa nih?"

"Sadar woy sadar!"

"Muka cantik, otak oke, tapi sayang ngomong sendiri"

Begitulah kira-kira pertanyaan dan perkataan dari beberapa murid yang melihatnya Audrey.

Aletta dan juga Anindya yang melihat Audrey hanya saling pandang tanpa mau menanyakannya. Mereka sudah paham dengan sifat Audrey jika sedang dalam keadaan badmood.

"Kantin yuk kantin!" ajak Aletta berusaha mengalihkan suasana hati Audrey.

"Kuy!" jawab Anindya semangat seraya menarik lengan Audey.

Audrey hanya diam menuruti kedua sahabatnya itu dengan sesekali melihat murid-murid dari sekolah lain yang sudah mulai berdatangan.

Ya, hari inilah acara perlombaan disekolah SMA Garuda dimulai.

Suasana di kantin pagi ini tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa murid yang sedang menyantap makanannya. Mungkin karena belum sempat sarapan dirumahnya.

Aletta langsung memesan tiga minuman tanpa bertanya kepada Audrey, ia sudah hapal dengan minuman yang sedikit dapat memperbaiki suasana hatinya.

Ketiganya hanya berdiam diri tanpa mau mengucapkan sepatah katapun, Aletta dan Anindya hanya menunggu Audrey bercerita tentang masalahnya. Begitulah mereka, akan membiarakan salah satu temannya tenang terlebih dahulu apabila sedang mempunyai masalah sampai mau bercerita dengan sendirinya tanpa adanya paksaan.

Prinsip ketiganya adalah mendengarkan dan member solusi setelah bercerita tanpa paksaan dari siapapun. Karena mereka tahu dan paham tidak semua hal bisa diceritakan bahkan walau kepada sahabatnya. Ada beberapa hal yang memang sebaiknya disimpan sendiri tanpa memberi tahu orang lain.

Bukan karena tidak mau peduli tapi mereka lebih menghargai privasi, apabila bisa diceritakan maka akan didengarkan dan berusaha mencari solusi bersama. Namun apabila tidak bisa diceritakan mereka akan saling menghargai.

Setelah cukup lama saling berdiam diri. Kini Audrey mulai bebicara, "Lo berdua tau gak si?"

"Kenapa kenapa" tanya Anindya dan Aletta antusias.

"Semalem....."

"Semalem?" ulang Aletta karena Audrey menjeda ucapannya.

"Gue diem-diem ngikutin Reynand kesuatu tempat, terus gue lihat dia....." lagi-lagi Audrey menjeda ucapannya, membuat Aletta dan Anindya semakin penasaran.

"Gue lihat dia balapan."

"Serius?" tanya Aletta memastikan ucapan Audrey tadi.

"Lo gak salah lihat kan Drey?" kini giliran Anindya yang bertanya.

Me and SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang