24

22 8 30
                                    

Syahla mengangkat tongkat kayu sekuat kuatnya dan tongkat itu mendarat di punggung Arayya membuat nya meringis.

Reni melakukan hal yang sama pada Darenna.

Setelah Alysa membuka plester di mulut yang lain ia mengambil cambuk yang di daratkan di punggung Gladista membuatnya mengaduh.

Sementara Safwan ia di tonjok berkali kali dibagian perut oleh Andhika dan Arsya.

Arka yang melihat itu pun segera mencari ide untuk membantu teman temannya.

"BERHENTIIIII."teriak Quella dengan airmata disekitar pipinya.

"Lo mau berhenti hah?"tanya Renata dengam senyum liciknya.

"Jagain si Quella jangan sampe dia berisik ganggu aja lo!"kata Renan dan langsung bersender pada bangku yang ia duduki.

"Leon kita harus gimana?"tanya Quella.

"G-gue gabisa liat mereka kesakitan hiks..hiks..."tangis Gabriella pecah Kenzie yang melihat itu ingin memeluk Gabriella tapi tubuhnya pun tak bisa ia ajak kompromi.

Sementara Itu Gautama,Dikhsan,Ravindra dan Darwn dibuat kebingungan dengan tak ada nya Second Family dan yang lain di Apartemen nya.

"Bi tadi mereka kemana?"tanya Gautama.

"Bibi gatau den setau bibi mereka tadi ngucapin kata kata 'Town Grade' setelah itu mereka pergi."jawab Bi Inah.

"Permisi."Saut seseorang dari luar pintu Apartemen.

"Ada apa ya den?"tanya Bi Inah sambil membuka pintu.

"Bi apakah benar ini Apartemen nya Darenna?"

"Iya den tapi non Darenna nya gak ada."

"Siapa lo?"tanya Ravindra dengan nada sinis.

"Gue sahabatnya Darenna"

"Gue bisa percaya kalo lo sahabat nya Darenna?"selidik Darwn.

"Gue dari kecil bareng sama Darenna."jelas Reynand dengan muka ketakutan.

"Oke ikut gue kalo gitu."judes Gautama lalu menarik tangan Reynand.

Namanya Reynand ia adalah sahabat kecil Darenna,ia datang ke Apartemen karena ia dihubungi oleh kedua orang tua Darenna untuk menjaga Darenna agar tidak terjadi kenapa-napa.

Sementara di sisi lain

"ANDHIKA STOP!"teriak Leon membuat aksi Andhika terhenti.

Mulut Safwan terus mengalirkan darah sementara Gladista dan Arayya meringis lalu Darenna pingsan.

"Gue mau tanya sebelumnya sama lo!"ujar Arka memberanikan diri.

"Apa maksud lo lukain Safwan,Darenna,Arayya dan Gladista?"lanjutnya.

"Wowww oke okee gue kasih tau."saut Renan sembari berlagak so kaget.

"Yang pertama gue gak suka Arayya deket deket sama Gautama!"

"Yang kedua gue mau bales perlakuan nyokapnya Safwan ke bokap gue."ucap Renan sambil melihat ke arah Safwan.

"Yang ketiga gue mau bukan hanya tubuh Safwan yang terluka tapi fisiknya juga dengan cara gue nyakitin Darenna."

"Dan yang keempat lo boleh tanya sama Alysa."final Renan.

/Arka menoleh pada Alysa.

"APA MAKSUD LO NYAKITIN GLADISTA?HAH?"teriak Arka pada Alysa.

"Eyyy stop Arka gak ada guna nya."peringat Gladista dengan nada lirih.

"SEMUA YANG MENYANGKUT LO BERURUSAN SAMA GUE GLAD."balas Arka.

•DREAMCATCHER•[Revisi]Where stories live. Discover now