22

28 9 25
                                    

"Gais,gue sama Arayya pamit mau latihan ya." ucap Quella pada mereka semua.

"Yaudah hati-hati lo ya jaga diri baik-baik karena keadaan kita lagi gak aman." saran Gladista.

"Gue mau ke ruangan Darenna dulu."ucap Arayya.

Arayya dan Quella pun masuk ke ruangan Darenna.

Darenna kini sedang berada di rumah sakit terdekat di Apartemen nya.

"Yaudah gue mau bayar administrasi dulu ya."ucap Gladista.

"Gue ikut." saut Gabriella.

Mereka pun pergi untuk membayar administrasi rumah sakit.

"Rav,anterin gue yuk mau beli makan buat Darenna." ajak Abhitha.

Ravindra pun mengangguk mereka pergi ke kantin dirumah sakit.

Sedangkan Arka dan Dikshan sedang berada di luar ruangan menunggu Arayya dan Quella.

Jika Safwan ia berada di rumahnya sedang berganti pakaian dan akan kembali ke rumah sakit kembali.

Darwn,Gautama dan Kenzie sedang menjaga Apartemen terutama menjaga para pembantu dan Sopir yang ada disana.

"Sus,untuk biaya rumah sakit atas nama Darenna Alneira Ralisya Anchi di ruangan Elizabeth IV berapa ya?"tanya Gladista.

"Sebentar ya dek."

Suster itu melihat catatan nya terlebih dahulu.

"Apa teman adek akan dirawat disini?"tanya suster kembali.

"Iya dok di ruangan VIP ya."

"Baiklah dek diperkirakan ada 25000.000.000."

Gladista memberikan kredit ATM nya pada suster.

"Berikan penanganan yang terbaik ya sus bagaimanapun caranya."saut Gladista dan Gabriella.

"Akan kami laksanakan dek."

Lalu Gladista dan Gabriella pergi dari tempat administrasi.

Disaat perjalanan ke ruangan Darenna,Gabriella melihat ada seseorang yang memperhatikan mereka dari arah sudut.

"Dis,gue ngerasa orang itu perhatiin kita terus." ucap Gabriella berbisik pada telinga Gladista.

"Gue juga ngerasa gitu Riell."balas Gladista.

Lalu mereka dipanggil oleh seseorang di belakang nya yang tak lain adalah Safwan.

"Dis,Riell." panggil Safwan.

Mereka membalikkan badan nya.

"Eh awan lo udah balik lagi cepet banget." ucap Gladista.

"Gue ngebut."

"Ngebut-ngebut jatuh lo entar udah mah si Darenna lagi kondisi gini ditambah lo misalkan jatuh nambah deh 2 pasien." ucap Gabriella.

"Lo doain gue jatuh?"tanya Safwan dengan nada yang tak seperti biasanya.

Gladista sangat heran dengan perubahan sikap Safwan.

"Tumben lo jadi dingin kek es batu beda banget nadanya."

"Darenna gimana kondisinya?"ucap Safwan dan tak menjawab perkataan Gladista.

"Baru mau kesana kita."saut Gabriella.

"Yaudah ayo." ajak Safwan sambil menarik tangan mereka berdua dengan cepat.

⚡⚡⚡⚡

"Dar,kasian banget sih nasib lo begini amat." ucap Arayya.

"Iya bener."jawab Quella.

•DREAMCATCHER•[Revisi]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें