09

35 11 5
                                    

Darenna kini telah berada di kamar sedang membaringkan badan nya diatas kasur yang sangat empuk.

"Akhirnya tenang juga." ucap Darenna sembari membaringkan tubuhnya di kasur dan menghembuskan nafas gusar.

Tak lama kemudian Gladista pun pergi ke kamar dan mengetuk pintu.

" WOI,DARENNA DARENNA BUKA, BUKAAAA WOI." ucap Gladista dari arah pintu.

"Apaan sih lo?masuk aja." ucap Darenna.

Gladista pun memasuki kamar dan duduk di sofa yang berada di dalam kamar mereka,karena disetiap sebelah kasur mereka pun sudah tersedia meja dan sofa.

Tak terbayang kamar di Apartemen itu sungguh besar.

"Gue lagi nyari inspirasi disini." ucap Gladista sembari memasangkan wajah so imut nya.

"Gak usah so imut kaya gitu deh lo,jiji gue liat nya." ucap Darenna sembari menunjukkan wajah sinis.

"Sumpah di sini adem, tenang,sunyi banget cocok buat cari inspirasi." ucap Gladista.

"Kalau lo mau di sini,jangan ganggu gue!" titah Darenna.

"Oke." ucap Gladista sembari mengacungkan ibu jarinya itu.

Di dalam kamar mereka tidak saling berbicara sehingga Gladista yang menanyakan sesuatu pada Darenna untuk memecahkan keheningan antara mereka.

"Dar,btw gue mau nanya." ucap Gladista sembari melihat ke arah Darenna.

"Ya?" ucap Darenna singkat.

"Lo masih suka sama cowo gak sih?" tanya Gladista.

"HEH MAKSUD LO APA?LO NGIRA GUE LESBI HAH?" ucap Darenna kesal.

"Yeuh kan gue nanya." jawab Gladista.

"Denger ya! jangan mentang mentang gue gak suka make up, gak suka skincare,BUKAN BERARTI GUE GAK SUKA COWO!" jelas Darenna sembari memutarkan bola matanya.

"Sensi banget lo gue kan nanya kali aja lo gak suka cowo habisnya sih lo jadi cewe gak kaya cewe." ucap Gladista sembari terheran heran melihat Darenna.

"Btw Dar, lo tau Safwan?" lanjutnya.

"Gak."ucap Darenna singkat.

"Hah?demi apa lo? lo gak tau salah satu cowo terganteng di sekolah?" ucap Gladista kaget.

"Emang itu makhluk apaan sih? sampe segitunya banget lo." ucap Darenna.

"Huftttt...sabar,harus sabar ya Gladista." ucap Gladista sembari mengusap dadanya.

"Kenapa lo?mau kesurupan?" tanya Darenna dengan datarnya.

"Lo kalau ngomong suka bikin gue kesel." ucap Gladista sembari memutarkan bola matanya.

Gladista dan Darenna memang selalu seperti itu,sedari mereka duduk di kelas 4 SD mereka sudah dekat bahkan sampai sekarang jika mereka sedang bersama selalu saja bertengkar tapi dibalik pertengkaran nya itu mereka saling menyayangi satu sama lain.

"Si awan eh Safwan itu suka sama lo deh kayanya." sambung Gladista sembari mengingat ngingat suatu hal.

"Gak mungkin." jawab Darenna santai.

"Lo tau gak sih?setiap kita lewat tu cowo kayanya cuman ngeliat ke satu pandangan deh."ucap Gladista.

"Lagian ya di dunia ini tuh gak ada yang gak mungkin emangnya lo tuhan?yang tau segala hal?" sambung Gladista sembari memainkan jari-jari tangannya di meja.

"Jangan ngada - ngada deh lo,dia liat ke lo kali atau ke Arayya atau ke yang lain mungkin kan pada cantik tuh." ucap Darenna yang masih sangat santai.

"Tapi gue yakinnya dia liatin lo." kekeh Gladista yakin.

"Ah lo banyak halu,gue lagi main game tau gak." ucap Darenna.

Gladista mengernyit heran dan memikirkan Darenna sejaka kapan ia bermain game?bukankah tadi saat mereka berbincang ia sedang tidak melakukan apapun.

Pantesan dari tadi jawabnya singkat mulu lagi main game toh hem kalau lo dah liat mukanya kaya gimana heboh lo neng.

"Game apa?sejak kapan?" tanya Gladista sembari menaikkan satu alisnya.

"Cafe-cafe an haha." ucap Darenna sembari memasang muka imutnya itu.

Gladista memutarkan bola matanya malas dan membuang pandangan nya ke arah jendela.

"Ih so imut banget." ucap Gladista jiji.

"Berisik lo ah." teriak Darenna.

Seketika Gladista teringat suatu hal dan membuang dirinya tertawa terbahak-bahak.

"Hahahah bego." tawa Gladista, sembari melihat kembali ke arah Darenna.

Karena suara tawa yang muncul dari mulut Gladista, Darenna menghentikan bermain game nya.

"Dis, lo kenapa?lo kesurupan?ih gue takut." tanya Darenna sembari ketakutan.

"Enggak lah bego,gue ketawa karena gue heran sama lo.lo selalu bilang lo gak ada apa apanya, padahal lo cantik, baik, lucu, pinter." jelas Gladista.

"Lo tumben amat bilang kaya gitu?" tanya Darenna heran.

"Lo itu jadi orang jangan terlalu merendah, boleh rendah hati tapi bukan merendahkan diri,lagian lo ngapain si takutan banget." ucap Gladista dengan nada so bijak nya itu.

"hmmm."  balas Darenna.

Darenna terlalu takut dengan beberapa kejadian yang sudah berlalu,di karenakan orang yang dia sukai, selalu saja menyukai  orang lain.

"Giliran lo udah tau muka si awan eh Safwan kaget terheran-heran karena ke gantengan nya baru tau rasa lo,heboh lo udah gitu nanya-nanya tentang Safwan blablabla." jelas Gladista dengan malasnya.dan dengan segera Gladista membaringkan tubuhnya dan menutupi dirinya dengan selimut lalu memejamkan matanya.

🏡🏡🏡
_____________________


Second Family🏡

next ga nih? next ya?jangan lupa beri vote dan comment nya, supaya kita semangat buat ceritanya 🗽

•DREAMCATCHER•[Revisi]Where stories live. Discover now