Semenjak Austin pergi ke Paris bersama adik pacar (pura-pura)-nya itu, Kenneth selalu diikuti oleh Sebastian ke mana pun ia pergi. Ketika kerja part time misalnya, Tan tidak pernah bosan menunggu di sudut cafe tempat Kenneth bekerja. Bahkan teman-teman anggota F4 yang lainnya benar-benar tidak percaya apa yang telah dilakukan ketua gengnya itu.
"Kau bucin sekali, Tan!" ledek Steven, diikuti yang lainnya.
Paling Sebastian hanya akan melotot ke arahnya kemudian tidak peduli. Yang ia pedulikan hanyalah makhluk imut dan manis dengan apron cokelatnya yang tersenyum ke arah pelanggan. Ingin rasanya ia menegur makhluk itu. Senyum itu hanyalah milik Tan, titik!
Tidak terlalu banyak yang mereka lakukan beberapa hari ini karena di hari kerja Kenneth akan selalu sibuk dengan kerja paruh waktunya. Padahal Sebastian ingin sekali cepat mengenalkan Kenneth kepada orang tuanya agar ia tidak lagi dipaksa untuk menikah. Tentunya dengan berbagai macam pertimbangan yang berat.
Tan tidak pernah tahu apakah kedua orang tuanya adalah seorang homophobia atau tidak. Bahkan kakak tirinya, Xu Zhi Xian, harus tinggal di luar negeri untuk bersama dengan kekasih prianya. Tapi ia tidak tahu dengan pasti apa alasan kakak tirinya itu melakukan hal itu. Bisa jadi karena memang ia tidak suka dengan kondisi yang ada di negara ini, atau bisa juga karena orang tua mereka yang menentangnya. Tan ingin sekali menanyakannya. Bisa gawat jika orang tua mereka benar-benar homophobia.
YOU ARE READING
Meteor Ga(y)den [END]
RomanceIni adalah cerita yang terinspirasi dari drama Meteor Garden 2018 dengan berbagai perubahan dan adaptasi. Tentunya cerita ini bergenre boyxboy dengan sedikit perbedaan alur cerita. Penasaran? Kuy, baca! © KevNamja Mulai ditulis pada 01/01/2019