Lima Belas

4.3K 318 23
                                    

Reynard masuk ke dalam gudang untuk mencari Kenneth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reynard masuk ke dalam gudang untuk mencari Kenneth. Ia menemukan Kenneth duduk di kursi dekat penyimpanan biji kopi. Reynard pun mendekat lalu merengek.

"Huh...Ken, lihat temannya pacarmu itu sungguh menyebalkan." Reynard mengerucutkan bibirnya.

"Rey, ia belum seberapa menyebalkan jika dibandingkan dengan Sebastian. Aku ingin mati rasanya." Kenneth mengacak rambutnya.

"Ia barusan meremas bokongku, bayangkan."

"Sebastian menyebutku sayang di depan semua orang cafe."

"Ia bahkan belum tahu namaku, Ken, kalau saja kau tidak menyebut namaku tadi."

"Sebastian bahkan belum meminta persetujuanku, tapi ia menarik tanganku dan menggengamnya tadi, Rey."

"Kita dalam masalah." ucap mereka bersamaan. Lalu berpelukan.

"Kita pasti kuat, Ken!" Reynard yakin. "Kau pasti bisa melewatinya."

"Aku tak tahu harus berbuat apa, Rey. Aku sudah menjadi pacar pura-puranya."

Reynard memegang kedua bahu Kenneth.

"Ken, dengarkan aku. Aku akan mendukungmu selalu. Aku akan membantumu jika sesuatu terjadi padamu. Meskipun aku terlihat lemah, tapi aku bisa berbuat semaksimal mungkin untuk membantumu." ucap Reynard yakin. Makhluk mungil yang memegang kedua bahunya itu terlihat serius ketika mengucapkan kalimat barusan.

"Thank you, Rey."

"Anytime, My Best Friend."

Kenneth dan Reynard kembali ke depan.

Michael ternyata sudah kembali duduk di tempatnya tadi.

"Katakan padaku kalau Michael berbuat sesuatu padamu lagi. Aku bisa melaporkannya pada Sebastian untuk menegurnya." ucap Kenneth.

Waktu dua jam ternyata bukanlah waktu yang lama. Kenneth sudah selesai dengan pekerjaannya. Dan ia pun harus ikut bersama Sebastian.

F4 dan Kenneth pergi dari cafe itu. Tapi sebelum pergi, Michael mengedipkan sebelah matanya pada Reynard. Mengetahui hal itu Reynard hanya kikuk menatap kanan kirinya, lalu mendapati Verina yang telah melihat hal barusan. Verina menggembungkan pipinya seakan ia mendapatkan asupan baru. Ia pun mendekat ke arah Reynard.

"Hei bocah polos, kau main mata dengan anggota F4 yang itu ya?" ucap Verina pada Reynard, lalu terkekeh. Sementara Austin masih berdiri menatap kepergian F4 dan Kenneth.

"Mana ada! Dia yang mesum lebih dulu. Bahkan ia tadi meremas bo..." Reynard menutup mulutnya setelah sadar apa yang baru saja ia ucapkan.

"Meremas bokongmu?" Verina antusias.

"Aku tak bilang apa pun. Dasar wanita aneh." Reynard mengerucutkan bibirnya.

"Oih, kisah yang menggemaskan. Sahabatku Kenneth bersama ketua F4, Sebastian. Austin bersama adiknya, Ben. Lalu bocah polos ini bersama anggota F4 yang jenius matematika itu. Kyaaa!" Verina memegang kedua pipinya karena gemas.

Meteor Ga(y)den [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang