Apa yang barusan dilakukan Austin? Membuat si mungil Benjamin itu marah? Tapi mengapa Austin justru gemas melihatnya marah seperti itu. Ia hanya menggelengkan kepalanya pelan.
Pintu kamar mandi terbuka. Tampak seorang pemuda melilitkan handuk di pinggangnya. Austin hanya memandanginya heran karena ekspresi Ben sudah berubah. Sepertinya ia sudah tidak marah lagi.
"Kenapa? Sebaiknya kau juga mandi, Kak! Aku tidak mau tidur dengan orang yang bau!" Benjamin menjulurkan lidahnya. Austin hanya mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Kita satu ranjang?" tanya Austin membuat suasana hening sesaat. "Maksudku..." ia mencoba meralatnya.
"Kau mau tidur di sofa?" Ben memotongnya.
"Sebaiknya aku mandi dulu." Austin berdiri dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi, mereka tidak langsung tidur. Mereka melakukan semacam jalan-jalan malam untuk menikmati indahnya kota Paris. Mereka pun mampir ke sebuah restoran yang menjual beef khas Prancis, Beef Burguignon.
"Apakah ini rendang yang dijual di Prancis?" tanya Austin ketika pesanan mereka tiba.
Ben menggelengkan kepalanya pelan sambil terkekeh. "Apa kau datang jauh-jauh ke Prancis hanya untuk mencicipi rendang yang dijual di sini? Hahaha."
"Ini sangat mirip dalam hal bentuk. Kalau rasanya, sepertinya ini ada semacam anggur merah atau wine? Aku tak yakin." ucap Austin sambil mengunyah makanannya.
"Memang. Lidahmu pintar juga menilai makanan. Umm, apakah ini kali pertamamu ke Prancis?" tanya Ben sambil menikmati Confit de Canard miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor Ga(y)den [END]
RomanceIni adalah cerita yang terinspirasi dari drama Meteor Garden 2018 dengan berbagai perubahan dan adaptasi. Tentunya cerita ini bergenre boyxboy dengan sedikit perbedaan alur cerita. Penasaran? Kuy, baca! © KevNamja Mulai ditulis pada 01/01/2019