part 39

12.8K 856 24
                                    


"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun Tuhan berkehendak lain"

"Pasien telah meninggal"

Bibir rain bergetar, air matanya seketika tumpah begitupun dengan Devan dan juga Tasya dkk.

"Abang"teriak rain dan berlari masuk ke ruang ICU dan di ikuti Tasya dkk dan juga Devan.

"Bang bangun, Abang gak boleh pergi bangun bang"ucap rain sambil menangis dan memeluk Devon yang sudah tak bernyawa.

Tangan rain bergetar saat menyentuh wajah pucat devon, wajah yang selalu ceria kini sudah tak ada lagi.

Devan menangis di samping brangkar kembarannya ia masih tak percaya Devon telah pergi.

"Sumpah kali ini becanda Lo gak lucu, bangun bang hiks"

Rain terus menggoncang badan devon.

"Princess Devon sudah pergi"ucap Devan menenangkan rain dan memeluk tubuh rain.

Rain terus menangis dalam pelukan Devan, ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Devon telah pergi ia  berharap kalau ini hanya sebuah mimpi.

"Bangun bang, kalok Lo gak bangun gue bakalan habisin semua orang yang Lo sayang, Lo tau kan bang siapa gue? Gue gak pernah main main sama ucapan gue"bisik rain di telinga devon.

"P..prinncess" lirihnya.

Rain mengedarkan penglihatan nya ke sumber suara, senyum nya mengembang saat ia tau siapa yang memanggilnya barusan.

"Abang"pekik rain dan langsung memeluk Devon dan di ikuti oleh Devan.

Tasya dkk masih tak percaya dengan apa yang mereka lihat, Devon kembali, mereka pun ikut tersenyum bahagia.

"Emang kamu beneran mau ngabisin orang yang Abang sayang"tanya Devon sedikit takut.

"Iya kalau Abang gak kembali"ucap rain dengan entengnya.

"Ishh jahad"ucap Devon sambil mengerutkan bibirnya, rain kembali memeluk Devon.

***

Sudah 3 hari Devon di rawat di markas BD dan sekarang ia di perbolehkan untuk pulang, Fira dan Dion  tidak tau dengan keadaan Devon mereka tengah berada di luar negri untuk mengurus pekerjaan mereka, Devon pun melarang rain dan Devan memberitahu orang tua mereka.

"ABANG"teriak rain di ambang pintu kamar Devon sambil berkacak pinggang.

Devon yang sedang main game di handphone nya pun sontak terkejut dan mengelus dadanya.

"Abang kenapa obat nya gak di minum, mau gak sembuh sembuh"omel rain menghampiri devon.

Devon sudah menduga pasti rain akan mengomel kalau ia tau Devon tidak meminum obatnya.

"Abang gak suka sama obat pahit"ucap Devon.

"Anak TK juga tau bang kalok obat itu pahit"ucap rain.

"Nih minum obatnya"saat Devon akan membalas ucapan rain, rain terlebih dahulu menyodorkan obat kepada Devon.

"Gak mau princess"ucap Devon menggelengkan kepalanya.

"Bang, rain itu cuma nyuruh Abang minum obat bukan loncat dari gedung susah amat nurutin nya"kesal rain.

"Pahit, Abang gak suka"tolak Devon menutup mulutnya rapat-rapat, rain sangat kesal dengan Devon setiap disuruh minum obat susahnya bukan main, seperti nya memang memerlukan perlakuan khusus.

"BANG DEVAN, BANG RAFA"teriak rain menggelegar di dalam mansion.

BRAKKK.

R.A.I.N Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang