Seeking Secrets

111 27 161
                                    

Title: Seeking Secrets

Tagline: -

Pairing: CaGni (Cakka-Agni)

Language: Bahasa Indonesia (didominasi non-formal)

Genre(s): Teenfiction, psychological (seharusnya), sedikit bagian dari author's true short story

Rate: Semua usia terutama remaja

Author: angelicatiara

hope you like it!
vommentnya boleh? :)

Terinspirasi dari penggalan kisah seseorang asing yang entah bagaimana menurutku menyentuh.

📓📓📓

Seorang anak kecil yang belum genap berusia lima belas tahun itu mengendap keluar dari kamarnya. Kepalanya serasa mau pecah, suara perdebatan di kamar sebelah membuat ia tidak bisa beristirahat.

"Harusnya Cakka udah sampai, sih."

Melihat kondisi di sekitarnya, ia melarikan diri. Hei, orang tuanya serta seluruh deretan anggota keluarganya tidak akan peduli. Mendengarkannya bercerita sekali saja tidak pernah. Wajar saja dia muak, bukan?

Berbekal buku diary berkulit merah muda itu, dipanjatnya pagar rumahnya sendiri. Peduli setan orang akan berpikiran apapun. Salahkan orang tuanya, jangan dirinya.

Di depan sana, dering handphone sedikit menghambatnya.

Cakkara Kurnawan🙈
Lo dimana. Gue udah nungguin lo dari tadi.

Triagni R.
Sabar. Gue lagi ke sana sekarang.

Dimasukkannya gadget canggih berwarna putih itu ke saku jaketnya. Gadis Sekolah Menengah Pertama itu menutup kepalanya dengan topi jaket ketika mendengar suara yang sangat ia kenali.

Ganggu aja, sih. Giliran gini baru manggil! Hatinya membatin.

"Agni! Kembali ke sini kamu! Jangan kabur terus, dasar anak bebal!"

Kakinya terus ia langkahkan menuju taman tempatnya berjanji dengan Cakka.

Cakka, laki-laki itu, berdiri melihat seseorang tengah berlari menghampirinya.

"Lo kabur lagi?"

Napasnya beradu cepat. Dia menengadahkan kepalanya sembari menghempas diri duduk di bangku taman. Berlari seperti ini tiap hari masih saja terasa melelahkan. Andai saja ia punya stamina yang lebih baik.

"Menurut lo ada jalan lain?" Tangannya ia rentangkan, meregangkan otot yang terlalu tiba-tiba ia pakai untuk berlari.

Cakka mengendikan bahunya. Ia memutuskan mengisi bagian kosong di kursi sebelah gadis itu, "gak juga."

Sebentar menatap Cakka, helaan napas panjang ia hembuskan.

Agni membuka suaranya, "lo tau? Gue capek banget gini-gini aja. Gue masih SMP, mikirin cara lulus di pelajaran IPA aja bingung. Apalagi harus mikirin urusan orang tua gue yang mau cerai."

"Sama aja. Gue juga gitu, kok, Ag."

Meskipun pelan, Cakka yakin ia masih mendengar ucapan Agni selanjutnya.

StorietteWhere stories live. Discover now