Sampai Akhir

247 31 19
                                    

-Note-
Mulmed monggo dibuka biar asiq.

Title: Sampai Akhir

Tagline:
"..maka akan kupertahankan kamu sampai akhir."

Pairing: AlVia

Language: Indonesia

Genre: Songfiction, Teen Fiction

Theme song: Judika-Sampai Akhir

Rate: Semua usia (minimal 10 tahun keatas.)

Author: angelicatiara

hope you like it!
vomment-nya boleh?☺

❇❇❇

Masa-masa di mana kita jatuh cinta biasa menjadi masa terindah dalam sejarah hidup. Masa di mana kita mempercayakan rasa kita untuk disimpan oleh orang lain. Sekaligus, untuk dipatahkan orang lain, bisa saja bukan?

Kasih ku berjanji, selalu menemani
Saat kau bersedih, saat kau menangis

Ada dua orang yang sedang berjalan santai. Lebih tepatnya jogging. Mereka tampak senang sekali. Bagai anak kecil diberikan mainan favoritnya. Bagai peserta lomba yang dinobatkan menjadi pemenang. Bahagia? Sesederhana itu. Memang, bahagia itu sederhana.

"Istirahat dulu, Vi. Ini aku ada beli minum," ucap cowok tampan satu itu.

"Yah, Vin. Baru aja sebentar. Nanti diet aku gagal." Gadis chubby itu mengembungkan pipinya sudah tembam. Membuat ia terlihat tambah gendut.

"Udah, Vi. Kalo nanti kamu kecapekan kan kasian juga badan kamu," bujuk cowok itu lagi.

"Ya udah deh." Gadis berbadan berisi itu pasrah. Ikut duduk di samping kekasihnya itu.

"Makasih," ucap gadis itu seraya menerima minuman dari kekasihku.

Mereka adalah pasangan yang hubungan diidamkan banyak pasang lain. Hubungan mereka selalu hangat dan selalu baik. Tidak pernah terjadi gangguan di dalamnya. Mereka selalu bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin. Hubungan pacaran mereka juga sehat. Tidak pernah ada yang tidak-tidak. Paling tidak, hanya sebatas pelukan dan kecupan ringan.

Alvin Klaus Tallis.
Sivia Zareh Tarana.
Dua sejoli ini memang.
Sudah lama sekali mereka jadian. Ini sudah hampir genap delapan tahun mereka bersama. Sejauh ini, benar-benar belum ada masalah sampai mereka harus berpisah.

"I love you, Sivia."

"I love you too, Alvin."

"Eh, sekarang kita mau ngapain lagi, nih, Vin? Udah lebih segar dari tadi. Kamu ada mau apa gak? Main game gitu? Biasa kan kalo cowok-cowok jaman sekarang hobinya main game-game di warnet gitu.. Paling gak ya di game spot bioskop. Kamu gak?" Sivia bertanya dengan santai.

Alvin menggelengkan kepalanya, "aku sih gak hobi. Gak terlalu srek sama yang gitu-gitu. Ya, kamu tau sendiri, Vi. Aku kan sreknya sama arena langsung. Yang kayak pake motor, balap-bukan balap liar juga, hiking, dan yang kayak gitu. Kenapa, ya? Aku juga gak tau sih."

"Jadi sekarang mau ke mana, Vin? Aku bosan nih."

"Kamu maunya ke mana? Aku ikut aja. Aku ke mana aja mau asal gak bunuh diri."

Sivia terkekeh, ada-ada saja pacarnya ini.

"Gimana kalo nonton aja? Kayaknya sih lagi ada film bagus."

"Nonton apa, Vi? Masih pagi juga. Film bagus apa yang tayang? Bioskop aja baru pada buka," sanggah Alvin.

"Ada kok. Siapa bilang gak ada?" Sivia tersenyum aneh.

StorietteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang