31). Hiruk-Pikuk Pasar😷

Start from the beginning
                                    

"Ihh Piter. Ira enggak drama. Ira benar-benar takut!"

"Ira percaya sama Piter?"

Gadis itu hanya mengangguk.

"Ya sudah masuk!"

Sesosok wanita yang mencibir dunia keramaian, Ira sedari kecil memang lebih suka berdiam diri dan menciptakan dunianya sendiri. Sikap nya sedikit cuek akan fashion orang-orang disekitaran. Dan kali ini, baru pertama kalinya ia pergi ke tempat keramaian, kecuali sekolah. Ini aksi pertama kali dari sosoknya yang mencoba beranjak keluar dari kandang kastil.

"Piterrr!!!" lirih Ira.

"Iya," jawab piter lembut.

"Masih lama disini?" tanya nya dengan sedikit tenaga keberanian yang masih tersisa.

"Beli celengan aja belum. Masa mau pulang!" sahut nya lagi.

"Yaudah, batalin aja beli celengannya. Ira gak jadi kepengen deh!"

"Enggak ah, gue mau beliin buat Lo. Penasaran gue sama celengannya kalau udah penuh. Siapa tahu aja Lo pengen minta....." henti Piter sejenak.

"Piter mikirin apa?" tanya Ira masih mengendap di tulang belakang Piter. Ia terpaksa mendekap pria ini karena terlalu takut!

"SIAPA TAU AJA, LO MAU MINTA SUPAYA GUE BISA JADI PACAR LO!"

Ira tersedak air liur nya, pernyataan macam apa itu? Pernyataan yang membuat nya kaget sekaligus gugup. Ada apa dengan Piter?

"Diam aja Lo, mulai baper ya sama gue?" terka Piter seenak hati.

"Biasa aja,"

Piter menatap reaksi jutek dari Ira. Ia mulai mengencarkan aksi resek nya.

"Mungkin, Lo baru sadar kalau gue lebih tampan daripada Neuson."

"Tenang aja, Ra. Saat ini, gue masih jomblo. Gue doain semoga Lo cepat peka dan segera sadar kalau diri Lo udah mulai suka sama gue."

"Setelah Lo nembak gue. Dengan senang hati, bakalan langsung gue terima. Jadi, Lo gak perlu repot-repot patah hati dan berubah jadi mayat hidup!"

Wanita ini melepaskan dekapan nya di tulang belakang Piter. Ia merangkak ke depan.

"Ira gak suka sama Piter. Gak usah kepedean. Ira bukan cewek murahan yang doyan nembak cowok duluan!"

"Ciussss, miee apah?" kelakar Piter lagi.

"Sarimie isi dua dicampur kepastian. 100 bubuk komitmen dan 100 kali siraman air bahwa Ira tidak suka Piter!"

"Cihh, palingan juga nanti nangis darah. Gue kasih Lo satu kesempatan. Sebelum, gue dapat pacar baru! Bilang aja suka, sebelum terlambat. Jangan jadi cewek jual mahal!"

"Ira tidak suka Piter! Cepat, belikan celengan doraemon nya!"

Dengan begitu, Piter masih tetap santai dan menatap gemas dengan tingkah gadis disampingnya. Kebanyakan perempuan memang di penuhi oleh sifat jual mahal, dan Piter yakin bahwa Ira sudah mulai menyukainya.

Laki-laki seperti Piter masih bersenang-senang dengan aksi menunggu waktu yang pas. Menunggu sampai ia benar-benar memastikan tentang perasaan Ira.

#Cinta itu sederhana. Yang sulit adalah ketika kamu belum bisa menerima kehadiran ku.

""""""

Menghabiskan waktu berdua, setiap percikan hiruk pikuk pasar membuat dua insan ini tak sadar akan fase sampai. Mereka berhenti pada toko boneka pernak-pernik indah.

Move On (END)Where stories live. Discover now