28). Gue•

29 18 7
                                    


"Orang itu....."

Kedua mata Piter memburam, ia mengela nafas dengan sangat berat. Batin nya sedikit tertekan, mungkin pertanyaan itu tidak perlu di jawab saat ini.

"Siapa?" tanya Ira mulai penasaran lagi.

Piter menarik tangan Ira, ia tidak mengeluarkan jawaban. Tangan nya menarik Ira ke arah kantin.

"Ikut gue!" pinta Piter sesopannya.

"Mau kemana?" Ira sedikit bingung dengan cara pandang pria ini.

"Kantin," jawab Piter sejujurnya.

"Kali ini, Lo lagi enggak bohong kan?"

"Yang ini murni jujur. Santai, gue enggak bakalan nyulik anak gadis orang!"

Ira menggerakkan kepalanya sedikit, ia mengangguk setuju. Gadis ini mengiyakan saja ajakan Piter.

••••

Kantin gokil telah menanti kedatangan dua insan itu, mereka memasuki tiap helai dua gerbong pintu yang terdapat di depan dan di belakang rumah. Piter mengajak Ira melewati lorong pintu depan, tangan pria ini selalu menggenggam erat tangan Ira.

"Mars, tuh liat anak nya bu dokter dan om direktur balik lagi. Saatnya, kita porotin dia!" ajak Jupiter dengan antusias.

"Tunggu, ada istrinya tuh. Mending jangan, Lo kan tau gimana sikapnya Syira ke kita? Judes, galak dan nakutin banget." saran Mars menyisakan sedikit kengeriannya kepada Ira. Lebih baik jangan berhadapan dengan gadis itu!

"Sama ayam betina aja takut Lo. Dasar banci!" umpat Jupiter merasa kesal.

Dua orang itu mendekat ke arah kursi nomor 2, sorot mata semua orang penghuni kantin mulai fokus menatap mereka.

"Mbak Selfi. Pesan bakso nya 5 mangkok!" teriak Piter dari bangku nomor dua, ia pun duduk bersamaan dengan Ira.

"Gila, nafsu makan Lo lahap juga ya!" cerca Jupiter sedikit heran, mata nya menatap fokus wajah Piter.

"Begok! Bukan gue, tapi buat Ira!" jawab Piter sambil menilik Ira yang sedang canggung duduk di dekat keramaian. Untung saja, masih ada bulan disana. Jadi, Ira sedikit tidak gugup.

"Ira juga gak bakalan mampu ngabisin bakso 5 mangkok. Mending, kasih aja ke kita!" pinta Mars diikuti wajah tak berdosa, ia kembali fokus dengan Jupiter. Mereka berdua selalu saja menarik emosi Piter.

"Bilang aja mau makanan gratisan!" terka Piter.

"Yoiiii, Lo tau aja kebiasaan kita." sahut Mars dan Jupiter sambil menepuk kedua tangan mereka bersamaan.

Mereka sangat heboh dengan aksi masing-masing. Mbak Selfi menyuguhkan 5 mangkok bakso pesanan Piter. Kedua alien itu mulai memandang gairah ke arah bakso, dua teman Piter yang sungguh aneh dengan hobby doyan makan bakso. Rasanya ngiler, dan mereka ingin merebut bakso delicious.

"Apaan Lo pada. Jangan ada yang boleh nyentuh  makanan ini, kecuali Ira." omel Piter sembari menepis dua tangan gatal itu, tangan yang hendak mencuri bakso pesanannya.

"Pelit banget sama sahabat sendiri. Kasih dua mangkok aja kek, kita kan best friend forever!" tawar Jupiter yang terus menyerang Piter menggunakan senyum andalan nya.

"Beli sendiri,"

Piter mengambil semua mangkok bakso itu, ia menyuguhkan nya untuk Ira.

"Ra, sekarang Lo makan ya! Biar punya energi buat bangkit!" kata Piter menawarkan.

"Heran gue sama Lo, Ra. Tadi, gue ngajakin Lo ke kantin mati-matian, tapi Lo nolak. Dan sekarang Lo diajakin Piter, malah langsung mau aja." ungkap Bulan sedikit membuka perasaan Ira.

Move On (END)Where stories live. Discover now