"Jenguk kek, Neuson!" saran Jupiter.

"ENGGAK"

"Emangnya, siapa yang mutusin?" kali ini, Piter mulai bertanya kepo.

"GUE!" sahut nya begitu singkat. Ia seolah tidak ingin membahas nya lagi. Ira cukup menjadi kenangan!

"Tega Lo! Cewek sebaik Ira, Lo lepasin aja kayak nge-lepas lampion. Gak waras Lo, bro" jelas Piter dengan nada memarahi Neuson.

Begitu kaget! Neuson memukul meja dengan pukulan keras. Ia benar-benar lelah dengan sikap penasaran sahabat nya. Sekali lagi, ia tidak ingin mendengar nama Ira.

"Lo semua pada kenapa sih? Itu hak gue mau putus sama Ira atau enggak. Kalau Lo mau, ambil aja tuh cewek. Gak usah mengadu protes ke gue." sergah nya begitu saja.

Neuson memilih keluar dan menghentikan matanya di peraduan kelas X.IIS 2. Ia menatap haru dan mengingat golden moment.

Flashback On.

"Semangat!" ujar Neuson menyemangati seorang wanita yang sedang belajar.

Wanita itu kembali menilik nya dan tersenyum sumringah. Ia menggambarkan e-mood keep smile!

"It's okay!"

Neuson berlari dengan sangat cepat dari kelas itu. Sembari berlari, ia terus menatap mematung ke arah senyuman lekat di pipi Ira.

Flashback Off.

"Woiii!" bentak Bulan membangunkan pemikiran masa lalu Neuson.

"Masih punya muka Lo disini? Udah nyakitin sahabat gue, sekarang Lo pengen nge-lintas dikelas ini seenak nya"

Neuson benar-benar terkejut mendengar pengetahuan Bulan. Tidak mungkin, Ira begitu cepat mengumbar hal itu.

"Lo tau darimana?" tanya Neuson.

"Ibu nya Ira. Gara-gara lo juga, Ira sakit. Semalam dia kehujanan karena nungguin Lo ditaman"

Pria itu pergi dengan sendirinya. Ia merasa malu telah menyakiti Ira, namun tak ada pilihan. Dia memilih menenangkan diri.

••••••••

Di peraduan rumah nya, Ira mulai membuka mata. Ia bangkit duduk dan meraih sebuah foto. Album monokrom lama! Ira sangat merindukan itu!

"Arghhh"

"Lo selalu keliatan tampan di foto manapun" gadis ini mengelus lembut foto nya dan Neuson ketika sedang berada di atas gedung penjaga nama. Tempat janji pernah diucapkan!

Gadis itu tak mampu menahan perih, ia kembali berbaring lagi. Neuson tidak menghiraukan keadaan Ira, dia benar-benar tidak peduli.  Di balik pembaringan tubuhnya, Ira masih menggenggam foto itu dalam dekapan erat. Mata nya mulai dipejamkan lembut, dan ia terlelap tidur sejenak dalam ketenaran.

*****

KORIDOR SINOTA

Sepulang sekolah, Piter menghentikan langkah Bulan yang sedang sibuk memakai lipstik di perjalanan. Gadis itu ingin terlihat selalu cantik seperti putri Bella.

"Siswi kelas X!" panggil Piter meneriakkan gendang telinga Bulan. Lipstik itu sudah menyebar kemana-mana, membuat dandanan nya sedikit berantakan.

"Siapa sih orang yang gangguin incess dandan?" teriak nya marah.

"Gak tauu apa..." kalimat nya terpotong setelah melihat sosok pria tampan berdiri dihadapan nya. Cowok se-famous di sekolah dengan kepintaran dan postur tubuh memukau. Piter Jhonson Lane.

Move On (END)Where stories live. Discover now