Chapter Twenty Two

9 11 0
                                    

Bunga POV

Aku tersenyum kegirangan.Mimpi indah pertama yang kubuat sangat bagus.Jadi kedua mimpi itu bisa dikatakan berhasil.Sekarang aku salah satu dalang mimpi.Tapi aku tidak tau aku dalang mimpi apa.Mungkin dalang mimpi buruk dan mimpi indah? Entahlah aku bingung menentukan.

Aku bersama Angka dan Ping pergi ke toko roti untuk merayakan keberhasilanku menjadi seorang dalang mimpi.Aku bersama Angka dan Ping memesan banyak jenis roti dengan berbagai rasa.

Kami mengobrol banyak hal.Karena masalah tentang masa laluku sudah terungkap.Aku tau siapa pemberi mimpi buruk selama ini.Dan ayah sudah berhasil bertemu dan memeluk ibu.

Selesai makan kami masih tinggal selama lima belas menit.Kami memesan minuman kesukaan kami masing-masing.Salah satu hari terindah bagiku.

Ketika perut kami kenyang,barulah kami beranjak.Pulang ke rumah tentu saja.Aku sudah tidak sabar ingin memberitahu hasilnya pada nenek dan Tante Luna.Tadi aku lupa memberitahu karena teralu semangat.
__________________***_________________

Ketika kami bertiga sampai di rumah,kami tertengun.Kami jelas melihat mobil ayahku terparkir di depan rumah Tante Luna.Untuk apa ayah datang kesini?

Aku masuk ke rumah dengan agak ragu.Takut ayah akan mulai marah-marah lagi padaku.Tapi dia malah memelukku!Aku tentu saja kaget!!

Ayah berkali-kali mengucapkan terima kasih padaku.Ternyata dia sadar bahwa yang membuat mimpi indah untuknya semalam adalah aku.

Akhirnya karena mimpi itu,aku mampu membuktikkan rasa sayangku pada ayah.Dan akhirnya sejak hari ini hubungan kami sebagai ayah dan anak terbangun.

Hanya ada satu urusan yang belum dibereskan oleh ayah.Ayah mengajak kami pergi ke rumah sakit yang kukunjungi bersama Ping dan Angka...

Maaf jika ada typo

Vote dan komen? Boleh...

Silahkan lanjutkan...

BUNGA (END)Where stories live. Discover now