Chapter Ten

11 12 0
                                    

Hari berganti hari.Minggu-minggu terlewati.Bulan tergantikan bulan.Akhirnya sekarang sudah selesai ujian.Dan aku akan segera pergi ke tempat sepupuku.

Aku juga akan bebas dari amarah ayahku untuk sementara waktu.Yey aku senang!! Aku sudah tidak sabar.Ternyata Angka dibolehkan untuk ikut.Jadi kegembiraanku bertambah.

Nilai ujianku kali ini lumayan baik sehingga aku tidak harus dimarahi ayah karena nilaiku yang jelek.Ketika ayah pulang aku langsung menunjukkan hasil ujianku.Tapi ayah tidak tersenyum atau mengucapkan satu kata pun.Dia hanya diam memandangi kertas itu seakan tidak ada yang menarik.Yang membuatku kaget adalah karena ayah merobek kertas itu dan dengan lantang malah memarahiku!

Dia marah lagi!!! Kenapa? Padahal nilaiku sudah bagus!!! Ayah bilang,"kenapa kamu baru bisa dapat nilai bagus sekarang? Kenapa gak dari dulu hah?".

Ayah sungguh jahat.Cukup aku sudah muak.Aku memutuskan untuk pindah saja ke rumah nenek dan tidak akan kembali ke rumah ayah selamanya.

Nenek kebetulan masuk dan melihat aku sudah menangis memandangi kertas ujian yang telah terobek-robek.Karena nenek juga marah dia mulai memarahi Aya.Dia bertanya mengapa ayah perlu sampai merobek kertas ujian anaknya.Ayah berusaha membantah tapi nenek terus mengomel panjang lebar.

Lalu nenek memelukku dan mengajakku ke kamar.Dia menghiburku sambil bilang bahwa ayah tidak bermaksud seperti itu.Tapi karena sudah marah aku berseru pada nenek bertanya,"tapi kenapa nek? Kenapa dia sebenci itu padaku?".

Nenek terdiam.Dia menangis juga.Nenek bercerita "sebenarnya ayahmu adalah orang yang baik.Dulu ayahmu sosok yang penyayang dan tidak pernah kasar.Tapi kematian ibumu yang dipercaya ayahmu sebagai kesalahanmu telah mengubahnya menjadi seperti sekarang"...

Maaf jika ada typo

Vote dan komen? Boleh...

Silahkan lanjutkan...

BUNGA (END)Where stories live. Discover now