Chapter 22 - His Face

163 16 0
                                    

"Ehhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehhh... Jingyu tunggu!!" teriak Chenwen.

Namun Jingyu segera berlari dan keluar dari kelas tanpa memperdulikan teriakan Chenwen dibelakang. Chenwen tidak tau harus bagaimana sekarang.

"FengSong, cepat kita harus pergi bersama Jingyu" ajak Wenwen.

"Tapi.. Sebentar lagi..."

"Udah tidak ada tapi-tapian, cepat.." Chenwen kemudian menarik FengSong dan berlari bersama menyusul Jingyu.

Jingyu langsung berlari menuju atap sekolahnya, sesuai dengan pesan yang tertera dalam kertas kuning tadi. Dengan sigap, belum sampai 2 menit, Jingyu sudah sampai di atap sekolahnya. Sambil mengatur nafasnya, dia kemudian mencoba melihat kesegala sisi atap sekolahnya. Namun betapa kagetnya Jingyu melihat tubuh Zhouzhou yang tergeletak di atas tanah dengan wajah yang sangat pucat.

Untuk pertama kalinya, perasaan sakit dan takut kehilangan seseorang muncul di dalam lubuk hati Jingyu. Jingyu segera menghampiri Zhouzhou dan mencoba membangunkannya.

"Zhou.. Xu Wei Zhou... Zhouzhou... ya!! Sadarlah..." Jingyu menepuk-nepuk wajah Zhouzhou.

Sedangkan FengSong dan Chenwen yang baru saja sampai di atap sekolah, tiba-tiba tercengang melihat reaksi Jingyu barusan.

"Apa yang barusan ku lihat itu benar-benar Jingyu?" tanya Chenwen.

"Kurasa begitu" balas FengSong.

"Wah.. rupanya mereka lumayan intim juga" gumam Chenwen.

"Eh.. omong kosong apa yang ku bicarakan sekarang... Cepat.. kita tolong Zhouzhou dulu.." ujar FengSong.

"Oiya.." segera keduanya pergi menghampiri Zhouzhou dan Jingyu.

"Zhou.. zhou... Bangunlah..." Jingyu terlihat sangat khawatir. Ini keduanya kalinya Jingyu melihat wajah Zhouzhou yang pucat. Setelah pertama kali, dimana kala itu Zhouzhou pingsan di toilet. Namun perasaan yang ada sangat jauh berbeda. Kali ini, ketika melihat wajah Zhouzhou yang rapuh dan pucat, Jingyu tidak kuasa menahan emosi dan rasa khawatirnya.

"Jingyu, kita bawa Zhouzhou ke klinik dulu..." ujar FengSong.

Namun Jingyu tidak memberikan respon apapun kepada FengSong.

Chenwen tidak bisa berkata apa-apa. Dia juga terkejut melihat Zhouzhou yang sangat sekarat. Dia menyesal karena seharusnya dari awal dia menyuruh Zhouzhou untuk pergi ke klinik dan menemaninya.

"Awas.." ucap Jingyu.

Jingyu kemudian mengangkat tubuh lemas Zhouzhou ke punggungnya yang lebar. Dalam sekali angkat, tubuh Zhouzhou sudah tergantung dengan sempurna di atas punggung Jingyu.

"Eh.. Jingyu, kamu mau bawa Zhouzhou kemana?" tanya Chenwen.

Namun Jingyu tidak membalas pertanyaan Chenwen barusan.Kemudian mereka pergi dari atap sekolah, dan Jingyu masih membawa Zhouzhou dipunggungnya. Mereka menuruni tangga sekolah dan sampai akhirnya mereka sampai di lantai dasar sekolah mereka.

Please Be Careful With My Heart ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang