Chapter 2 - Huang Jing Yu

334 28 0
                                    

"Siapkan mobil" pinta Jingyu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Siapkan mobil" pinta Jingyu.

"Baik, Tuan Muda"

Huang Jing Yu....

Seorang tuan muda berusia 17 tahun yang memiliki sebutan 3T yakni Tampan Tinggi dan Tajir. Jingyu hidup bergelimang harta. Bagaimana tidak , Ayah Jingyu adalah seorang CEO utama dari perusahaan Huang Electronic and Technology Company. Salah satu perusahaan electronic terbesar dan tersohor didaratan China dan Asia.

Jingyu dibesarkan dikeluarga yang sangat diidamkan oleh semua orang. Ayah yang tajir melintir dan ibu yang berparas menawan, lembut dan baik hati. Bisa dibilang Jingyu adalah kombinasi yang sempurna antara ayah dan ibunya. Kharisma dan auranya yan kuat berasal dari ayahnya sedangkan wajahnya yang tampan diwarisi dari sang ibu.

Jingyu juga seorang atlet Seni Bela Diri Jiu-jutsu, maka tidak heran mengapa Jingyu bisa memiliki badan atletis ideal yang membuat semua pria seusianya merasa terintimidasi apabila berada disampingnya

Semua kriteria pria sempurna sudah dimiliki oleh Jngyu. Sungguh wajar, apabila ada banyak wanita yang ingin melabuhkan hatinya pada sosok Huang Jing Yu.

Namun sayangnya, Jingyu sama sekali tidak pernah tertarik pada mereka satupun. Mereka hanya dianggap angin lalu bagi Jingyu. Tapi jauh didalam lubuk hatinya, dia pernah menyukai seorang wanita yang merupakan cinta pertamanya sekaligus luka bagi hatinya.

Manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan Jingyu. Awalnya Jingyu memang seseorang yang tertutup dan tidak mudah didekati, namun semenjak dia berpisah dengan cinta pertamanya, Jingyu semakin menutup dirinya bagi siapa pun yang ingin mengenal dirinya.

________________________________________________________________________________

"Hei Jing Yu, mengapa terlambat hari ini?" ujar Wang Ta Lu.

"Maaf, tadi ada kecelakaan dijalan, jadinya macet" ucap Jingyu

Wang Ta Lu

Sahabat karib Jingyu sejak kecil. Dia telah mengenal seluk beluk kehidupan dan tingkah laku Jingyu. Dan dialah satu-satunya yang dekat dan mengerti semua masalah Jingyu.

Kebetulan mereka berdua sedang berada di Cafe tempat mereka sering menghabiskan waktu luang mereka sambil menikmati wine dan lantunan musik.

"Oh ya, sebentar lagi tahun ajaran baru nih" ujar Ta Lu.

"hmm" balas jingyu tanpa melirik.

"Ckk, Semangatlah sedikit. Kudengar tahun ini banyak murid-murid baru yang cantik dan menawan. Wahh... Membanyangkannya saja sudah membuatku tak sabar ingin pergi kesekolah" mata Ta Lu berbinar-binar.

"Aku tak peduli".

"Haiya... Jingyu, cobalah terbuka sedikit. Jangan membatasi dirimu dengan yang lainnya. Kau kan butuh kawan lain juga selain aku. Dan aku juga ga mau ada gosip yang bilang kita pacaran, karena kamu hanya dekat dengan ku. " balas Ta Lu dengan sedikit mengejek.

"Kau terlalu percaya diri " balas Jingyu dengan tatapan sinis.

"Hahaha, Aku bercanda aja. Tapi yah mau gimana lagi, aku sering dengar gosip bahwa kau seorang gay karena hanya dekat dengan ku, aku cuman mau kamu berusaha juga mencari kawan yang lain"

Jingyu tertawa sinis, "Pria macam apa yang suka menggosip? Biarkan saja mereka mau berkata apa, toh aku tidak merasa, untuk apa aku peduli".

"Hei!! Aku hanya menyampaikan yang dibilang oleh mereka.. ckkk.. malah aku yang diejek"

Kemudian keduanya terus melanjutkan pembicaraan mereka ,dan berlanjut hingga tengah malam.

Jingyu bukan tidak mau mencari kawan atau bersahabat dengan orang lain, tetapi bisa dibilang dia trauma dengan yang namanya persahabatan. Pasalnya, dia pernah dikhianati dan dilukai oleh 'mantan' sahabat karibnya yang sangat dipercayainya.

Kebetulan Jingyu dan Ta Lu sama-sama bersekolah di Beijing Internasional School. Keduanya hanya berbeda kelas. Di sekolah, mereka juga jarang bertemu, karena apabila waktu istirahat makan siang, Jingyu lebih memilih untuk berada di 'rumah keduanya' , yakni atap sekolahnya untuk menikmati waktu istirahat makan siangnya.

Beijing International School memliiki atap yang terdapat perkarangan yang cukup luas dan tempat berteduh untuk bersantai-santai. Angin sepoi-sepoi juga melengkapi nyamannya atap sekolah ini. Sering sekali juga Jingyu tidur diatap sekolahnya. Kebetulan atap sekolahnya jarang dihuni oleh siswa lainnya, jadi jingyu bebas tidur kapan saja dan dimana saja tanpa diganggu oleh siapapun.

Jingyu sangat menyukai keheningan dan kedamaian. Jadi walaupun Ta Lu tau bahwa Jingyu berada di atap sekolah, dia tidak mau mengganggu kesenangan sahabatnya, kecuali ada hal penting yang mendesak.

Bukan hanya tidur dan makan di atap sekolahnya, tak jarang Jingyu juga membershikan atap sekolahnya. Jingyu suka kebersihan dan kerapian, jadi jelas saja bagi dia untuk tidak segan-segan untuk membersihkan atap yang sudah dia anggap sebagai rumah keduanya.

Dan juga kelak akan menjadi tempat saksi cinta dia dengan 'Teman' hidupnya.

Please Be Careful With My Heart ( Revisi )Where stories live. Discover now