Tiroir 🔞

33.1K 2.1K 348
                                    

"Selamat datang, ibu boss! Kejutan yang menyenangkan anda berkunjung siang ini!" sebuah suara feminin menyambutnya.

Wendy bangkit dari belakang mejanya dan tersenyum lebar kepadanya. Taeyong pun menyambutnya dengan senyum yang sama. Ia tidak menyangka Wendy sudah kembali pada pekerjaannya. Wanita mungil dengan rambut pirang madu itu terlihat semakin manis setelah menghabiskan waktu hampir 6 bulan di rumah sakit.

"Selamat siang, Wendy. Sebuah kejutan pula kau sudah kembali." Balas Taeyong ramah. Wendy mengangguk antusias dan keluar dari singgasana sekertarisnya, "Terima kasih hehe. Apa anda datang untuk menemui pimpinan?"

Taeyong mengangguk dan memeriksa jam tangannya, "Apa dia ada didalam? Sebentar lagi jam makan siang."

"Pimpinan sedang tidak ada di ruangannya sekarang," suaranya memperingatkannya ketika Taeyong berjalan menuju pintu ganda besar yang menjadi pintu ruangan Jaehyun. Laki-laki itu berhenti dan mengerutkan alis, "Apakah dia sedang rapat?" Tanyanya.

"Oh, tidak." jawabnya. "Yah, sebenarnya...itulah yang akan kukatakan jika ada orang lain yang datang atau menelepon. Tetapi sebenarnya pimpinan hanya pergi ke atap untuk merokok."

"Di atap?" Taeyong mengulangi.

"Itu tempat merokok rahasianya hehe," jelasnya, dan Taeyong tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan bahwa suaminya masih memiliki sesuatu yang kekanak-kanakan seperti diam-diam merokok di tempat rahasia.

"Tapi dia akan kembali dalam beberapa menit. Bisakah aku mengambilkanmu? Kopi? Jus? Apa saja yang bisa dimakan, mungkin?" Tawar Wendy sembari memperhatikan Taeyong yang menempelkan ibu jarinya pada finger print pintu ruangan Jaehyun.

"Aku ingin kopi dingin." Ujar Taeyong dan Wendy langsung menunjukan jempolnya tanda setuju. Tak berselang lama, bahkan sebelum Taeyong sempat meletakan tasnya, Wendy sudah muncul dengan segelas es kopi diatas nampan. Ketika wanita itu menyodorkannya untuk dicicipi, Taeyong dapat merasakan bahwa kopi itu diseduh dengan tepat pada suhu dan rasa yang diinginkannya. Pasangan hidup pimpinannya itu pun bertanya bagaimana bisa Wendy meracik kopi buatan pantry kantor dengan begitu sempurna.

"Mudah. Semua yang bekerja disini pasti akan heboh ketika anda datang. Saya hanya perlu memastikan bahwa resepsionis menelfon saya begitu anda sampai di lobby. Saya sudah mempersiapkan semuanya. Jadi yang harus saya lakukan adalah menghidupkan mesin kopi ketika anda naik lift. Dan jika ada info bahwa anda datang dengan jalur eksekutif, maka saya akan memulainya ketika saya melihat helikopter mendekat." Jelas Wendy dengan wajah penuh kebanggan. Taeyong tertawa renyah akan penuturan Wendy. Dia merasa senang menemukan bahwa wanita muda itu begitu loyal terhadap dirinya meskipun ia berada dibawah kepimpinan Jaehyun.

Mereka pun bercakap-cakap sejenak sembari menunggu Jaehyun datang. Taeyong melihat kesekitar, memperhatikan setiap detail kebersihan dalam ruangan Jaehyun yang luas dan lengkap. Memang, Jaehyun telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga ruangan itu bukan hanya tempat baginya untuk bekerja. Ruangan itu juga tempat dimana ia bisa beraktifitas dengan nyaman layaknya berada di rumah. Sofa tempat Taeyong baru saja melemparkan jaketnya terasa begitu empuk, alat pemutar piringan musik klasik yang canggih, sebuah televisi plasma hampir sebesar papan tulis, buku, play station dan jangan lupakan beberapa mainan Mark dan Jeno yang ditinggalkan saat dua jagoan mereka mengunjungi sang ayah. Jaehyun benar-benar menciptakan teritorial kondusif bagi inner peacenya sendiri.

"Meja baru pimpinan baru saja datang kemarin. Astaga, meja itu benar-benar antik."

Wendy berujar sembari menunjuk sebuah meja besar yang ada disudut ruangan. Taeyong menuju ke meja itu, tangan lentiknya menyentuh permukaannya yang terbuat dari kaca tebal, menepuk beberapa dokumen-dokumen penting yang menumpuk diatasnya dan berakhir dengan menyentuh keyboard komputer milik suaminya. Sentuhan halus itu membuat layar cekungnya menyala, meskipun mesin itu dalam keadaan terkunci dan tidak menunjukkan apa-apa selain logo Jung.Inc.

Summer, Mom and Watermelon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang