12 - Falling for You

360 48 23
                                    

Don't you see me I
I think I'm falling, I'm falling for you
And don't you need me I
I think I'm falling, I'm falling for you
On this night, and in this light
I think I'm falling (I think I'm falling), I'm falling for you
And maybe you, change your mind

Falling for You - The 1975

❇❇❇

Elang

Pernah gak, lo semua punya temen kecil yang dulunya deket banget terus sekarang udah gak tau gimana kabarnya? Kayaknya hampir semua orang pernah sih ya, mengingat siklus hidup yang emang selalu begitu-kenal, deket, asing lagi kemudian terlupakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pernah gak, lo semua punya temen kecil yang dulunya deket banget terus sekarang udah gak tau gimana kabarnya? Kayaknya hampir semua orang pernah sih ya, mengingat siklus hidup yang emang selalu begitu-kenal, deket, asing lagi kemudian terlupakan.

Kadang gue suka gak terima sama kenyataan kayak gitu. Kenapa kita harus kenal dan deket sebelumnya, kalau cuma berujung jadi asing lagi dan lupa satu sama lain?

Dulu, tepatnya saat gue kelas tiga SD, gue kenal dengan sosok anak perempuan yang hobinya ngoleksi boneka barbie berbaju ballet. Hampir semua barbie yang dia punya pakai baju ballet. Suatu hari gue iseng bertanya, kenapa dia gak beli baju barbie lain yang lebih trendy dan lagi hits pada zamannya itu. Dan gue masih inget jawaban dia sampai sekarang.

"Aku mau jadi ballerina, tapi gak bisa, makanya barbienya aja yang jadi ballerina."

Ternyata perihal impian.

Umurnya lebih muda dari gue, mungkin bedanya sekitar dua sampai tiga tahun di bawah gue. Tapi cara ngomongnya jauh lebih dewasa dari gue. Pemikirannya juga gak sesederhana anak sepantarannya. Di saat gue sibuk rebutan remot TV sama kakak gue setiap weekend pagi, dia justru sibuk gambar di balkon kamarnya sendirian.

Gambarnya juga selalu berhubungan sama ballerina.

Saat itu, gue lagi main ninetendo di balkon. Rumahnya yang bersebelahan dengan rumah gue persis membuat jarak antara balkon kamar gue dan kamarnya berhadapan.

"Gambar apa?" emang dasarnya anaknya udah sok asik dan kepoan dari lahir, gue dulu sok ngide nanya kayak gitu ke dia yang lagi konsen membuat arsiran pada kertas gambarnya.

"Eh? Gambar Odette."

Dulu gue gak tau Odette siapa. Gue cuma ngangguk-ngangguk aja sambil terus ngeliatin dia yang mulai menyapukan cat air pada kertas gambarnya.

"Ajarin dong."

"Apa?"

"Ajarin punya cita -cita."

Dia kelihatannya kebingungan dengan ucapan gue saat itu karena responnya cuma mengedipkan mata dengan bibirnya yang sedikit terbuka. Namun, saat itu gue serius mengatakan kalau gue mau diajari gimana rasanya punya mimpi. Karena setiap ditanya cita-cita gue mau jadi apa, gue selalu jawab gak tau. Waktu disuruh gambar profesi yang kita mau di masa depan pas gue TK aja, gue malah gambar Son Goku.

Long Way HomeWhere stories live. Discover now