20.

45 10 8
                                    

Wiuu wiuu wiuu wiuuu 🚨

Wiuu wiuu wiuu wiuuu 🚨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-
"LANAAAAAAAAAAAA."

Teriakan milik seorang gadis terdengar sangat keras. Gadis itu datang kerumah sahabatnya sepulang sekolah karena ia mendapat kabar kalau sahabatnya itu sedang sakit.

Tadi ia bisa masuk ke dalam rumah karena dibukakan oleh sang ibu. Sekarang ia berteriak seolah di rumah itu tidak ada penghuninya. Untung saja orang tua Lana sudah hapal dan kebal dengannya. Kalau tidak, pasti ia sudah ditendang keluar rumah.

Brak

Pintu kamar dibuka dengan bar-bar membuat si pemilik kamar terlonjak kaget.

"LANA!" Panggilnya.

"APAAN SIH DEEV? PINTU GUE BISA JEBOL WOYY!!" Balas Lana dengan teriak.

Si tersangka pun hanya menampilkan cengiran tidak bersalah, tangannya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk peace. "Ya sorry hehe."

"Mana?" Tagih Lana dengan tangan menengadah.

Adeeva menaikkan sebelah alisnya, ia berpikir keras apa yang ia janjikan pada Lana? Memangnya tadi Lana titip sesuatu? Kan Lana juga nggak tau kalau ia datang ke rumah. "Apaan?" Tanyanya.

"Busett, nggak peka bener jadi cewek."

"Lo juga cewek kalau lupa."

"Oh iya bener," Gumam Lana.

"Maksud gue itu yaa, kan gue sakit terus lo jenguk gue. Biasanya ngejenguk orang sakit itu bawa makanan loh, buah, susu, bubur atau apa kek gitu...lo bawa apaan?" Lanjut Lana sedetik setelah Adeeva membaringkan tubuhnya itu disampingnya.

"Ohhh gitu ya," Jawab Adeeva sekenanya.

"He'eh, jadi lo bawa apaan?"

"Bawa jiwa raga gue. Lagian ya gue kesini mau makan, bukan bawain lo makan."

Tangan Lana langsung saja menoyor kepala Adeeva dengan kasar. Enak sekali Adeeva numpang makan di rumahnya. Emang definisi sahabat lucknut tuh.

"Nggak ada akhlak tayi," Umpat Lana.

"Bodo amat. Harusnya lo tuh berterimakasih karena gue rela mengorbankan waktu berharga demi jenguk lo doang. Kurang perhatian apa nih gue sebagai sahabat?"

"Kurang belaian Arka aja. Kasian gue sama lo."

"Lan, gue ajak baku hantam mau nggak? Mumpung kamar lo luas nih," Tawar Adeeva dengan muka seramnya.

Lana mengatupkan bibirnya, ia menjadi ciut melihat Adeeva. "Nggak Deev, berjanda doang gue tadi. Jangan masukin ke lambung."

"Otak lo kayaknya udah mlorot ke usus halus Lan, begonya nggak nanggung-nanggung."

SunshineWhere stories live. Discover now