#36 Waiting For Me

Mulai dari awal
                                    

Sayangnya, sebelum masuk kamar, Bayu sedang duduk di ruang tamu. Begitu melihat Bayu, Mark langsung memberi salam.

"Selamat malam om."

Bayu hanya diam sambil menunduk.

"Saya mau liat Minju om-"

"Duduk." kata Bayu dingin sambil menepuk sofa tempat dia duduk

Mark langsung menuruti apa perkataan ayah Minju. Dengan sopan dia duduk dan menatap wajah calon mertuanya itu. Mark sempat melihat Mona yang melintas dan melempar senyum tapi wajah Mona terlihat tidak bahagia.

"Om, saya-"

"Akhiri hubungan kalian."

Kedua mata Mark terbelalak. Dia menatap pria paruh baya di depannya ini dengan serius, memastikan apakah yang dikatakannya itu benar.

"M-maksud om?"

"Putri saya sudah mengalami trauma berat karena peristiwa yang terus menimpanya."

Dengan perlahan, Bayu memalingkan pandangannya ke Mark.

"Lebih baik akhiri hubungan kalian. Saya tidak ingin kehilangan putri saya satu-satunya."

Mark terdiam sejenak. Mencoba mencermati setiap kata yang keluar dari mulut pria di depannya ini. Kemudian dia mencoba untuk berbicara.

"Saya tahu, rasa sayang saya ke Minju tidak sebanding dengan rasa sayang om ke Minju. Tapi satu hal yang pasti, saya juga tidak ingin kehilangan Minju. Sama seperti om."

Perkataan Mark barusan membuat Bayu memandang wajah Mark dengan tidak kalah seriusnya.

"Saya akan berhenti menjadi idol. Jika itu yang om inginkan."

Penyataan Mark barusan tidak mengagetkan Bayu, justru dia merasa lega. Mengapa? Menggunakan kalimat "akhiri hubungan kalian" merupakan hal yang sulit untuk diterima. Disitu Bayu bisa melihat, resiko terbesar seperti apa yang bisa Mark ambil.

Tanpa membalas pernyataan Mark, Bayu justru tersenyum dan menepuk tangan. Mark bingung dong. Dia sama sekali tidak mengerti tingkah laku Bayu. Setelah kembali terdiam, Bayu mulai angkat suara lagi.

"Kamu yakin ingin melepaskan cita-cita kamu seperti itu?"

Tanpa berpikir, Mark langsung menjawab.

"Idol memang cita-cita terbesar saya sejak kecil. Namun setelah bertemu Minju, "memilikinya" justru menjadi cita-cita terbesar saya."

Bayu dibuat diam dengan balasan Mark yang tidak bisa dibantah lagi.

***

"Kamu gapapa kan?" tanya Mark pada Minju sambil merapikan rambutnya

"Gapapa kok kak."

"Makan? Gimana? Udah?"

"Udah kak.."

"Baguslah."

Minju menatap Mark. Sempat ada kecemasan yang muncul di wajahnya, tapi dihalangi dengan senyumannya kemudian.

"Kakak udah makan?"

The Life Changer | Mark Lee✔️(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang