#07 I Like You

400 40 0
                                    

"Yeah, she's not. But she's mine."

Setelah bilang kalimat kaya gitu, gua ditarik sama kak Mark menjauh dari kak Lucas. Genggaman kak Mark rasanya kuat dan mulai sakit. Ketika sampai di depan parkiran mobil, gua berusaha lepasin tangan gua.

"Kakak apa-apaan sih?! Tangan gua sakit!"

"Ngapain lo ngobrol sama dia?" tanya kak Mark dengan nada mulai marah

"Namanya juga cari kenal buat memperbanyak teman. Lagian kenapa sih kak? Emang ga boleh?"

"Ga boleh."

"HAH?! Kakak gila? Atau lagi sakit? Masa gua ga boleh kenalan sama orang?"

"Bukan gitu."

"Terus apa? Terus kenapa kakak harus bilang kalimat kaya tadi? Emang gua pacar kakak?"

Pas denger gua bilang kaya gitu, kak Mark tertawa lepas.

"Apaan sih kak? Orang lagi ngomong juga, malah ketawa."

"Pfft! Lo bilang apa? Pacar gua? Pfft BHAHAHAHAHA"

"Kakak beneran gila ya?!"

Tiba-tiba kak Mark diem, natap gua dengan tatapan tajam, dan mulai mendekat.

"Pacar? Lo ga denger yang gua bilang barusan? Lo bukan pacar gua, tapi milik gua. Lo lupa kalo gua jadi pasangan lo malam ini karena emang lo ga tahu mau kesini sama siapa? Dan sebagai bayarannya lo harus jadi milik gua, sorakin gua bentar."

"Ya tapi kakak kan ga usah-"

"Udah gua bilang kan? Ga usah baper. Lo harusnya sadar, lo ga mungkin jadi pacar gua. Kita beda tahu ga?" kata kak Mark yang kemudian ninggalin gua kembali ke dalam.

Ga tahu kenapa, kata-kata kak Mark tadi nyakitin banget. Gua emang ga pernah ngarep buat jadi pacar kak Mark. Tapi ga tahu kenapa denger kak Mark ngomong kaya tadi buat gua sakit hati. Untung gua jago nahan air mata, jadi make up yang udah dibayarin Iren ga sia-sia.

Di dalem, gua ketemu sama temen-temen sekelas gua. Jadi kita ngobrol bareng.

"Inju~"

"Eh Iren. Darimana lo?"

"Gua seneng Banget Inju! Tadi kak Jo kenalin gua ke CEO WAYJI Entertaiment. Dan katanya mereka seneng banget ketemu gua. Mereka mau gua jadi model mereka nanti. Gimana? Bagus kan?!"

Iren cerita panjang lebar dengan senyuman lebar juga. Dan ga tahu kenapa, gua ngerasa kehidupan Iren perfect banget. Gua mulai bandingin kehidupan Iren sama kehidupan gua. Tanpa sadar, gua netesin air mata.

"Eh Inju? Lo kenapa? Sakit? Atau lo terharu sama gua? Yah ampun Inju, lo ga usah terharu kaya gitu juga kali."

"Iya, gua bangga sama lo Iren." kata gua dengan air mata yang mulai bercucuran banyak.

"Aduuh Inju. Sini gua Peluk. Nangisnya jangan kebanyakan. Nanti luntur make upnya."

"Hehe, iya.. :)"

Saat gua sama Iren udah selesai sama acara nangis-nangis, gua liat kak Lucas lagi berdiri dan ngomong sama temennya.

"Eh Iren, lo kenal ga sama kakak yang itu?"

"Yang mana?"

"Yang ituu, di depan panggung trus lagi ngomong sama temennya."

"Kak Lucas?"

"Lo kenal?"

"Kenal. Dulu temenan sama kak Mark dan kak Kai. Cuma semenjak kak Kai meninggal, mereka ga pernah ketemu lagi. Gua ga tahu ada masalah apa dibalik persahabatan mereka. Tapi yang gua tahu, kak Mark udah benci sama kak Lucas."

The Life Changer | Mark Lee✔️(END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant