#29 I'm Here For You

212 25 9
                                    

Menjadi tunangan seorang idol yang... sudah terkenal bukanlah hal yang mudah. Ingin bertemu? Harus secara diam-diam. Kita tidak bisa bertemu secara terang-terangan karena,

1. Gua bisa aja digebukin para fans ampe mpus.

2. Fans Kak Mark bakal mengurang dan itu bakal berdampak buruk sama pendapatan grup dan,

3. Kak Mark bisa aja kehilangan pekerjaannya sebagai idol saat ini.

Gua bisa ketemu sama Kak Mark saat akhir pekan, hari sabtu dan minggu. Selain daripada itu, gua cuma bisa liat Kak Mark di TV atau Youtube.

Kangen? Iya lah.. Tapi mau bagaimana lagi? Gua harus bisa nahan situasi kayak gini selama tiga tahun.

Ayo Minju.. Tiga tahun lagi..

***

Dua Tahun Berlalu

Iya, dua tahun berlalu dengan keadaan yang sama. Gua hampir aja bosen karena jarang bertemu Kak Mark, tapi gua buang rasa itu jauh-jauh.

Tiiiiiiinnn... Tiiiiiiiinnn...

"Injuuuu! Ayooooo!" teriak Iren dari pekarangan rumah

"Iyaaa!" jawab gua sambil lari keluar rumah menuju Iren

Hari ini Felix dan Iren ngajak gua jalan-jalan. Mereka tahu kalau hari jumat gini gua ga ada kerjaan, dan ga ada Kak Mark juga. Jadi, gua bakalan bosen banget kalau di rumah aja.

Sambil berlari menuju Iren, di depan rumah keluarga Soetrisno, bunda lagi berdiri dan melambai kecil ke arah gua. Gua balas juga lambaian bunda.

"Yok.." ajak Iren

"Iya." balas gua

Kita jalan menuju gerbang- lebih tepat di depan gerbang buat naik mobil Felix.

"Hai Minju."

"Heyho.."

"May i?" tanya Felix sambil membukakan pintu mobil untuk Iren

Gua makin curiga sama ni berdua. Selama dua tahun, mereka sering jalan bareng tanpa gua.

Hmmmmm...

Akhirnya Felix melajukan mobilnya ke tempat tujuan. Gua dan Iren sama sekali ga tahu kita dibawa kemana. Kalau emang kita dibunuh, keknya bisa deh. Soalnya kita ngikut Si Felix aja. Ehe..

"Kita makan dulu ya?"

"Ok!" jawab Iren antusias

"Iya.." jawab gua

Felix bawa kita ke tempat makan yang deket sama salah satu taman bermain. Dan ternyata itu taman bermain yang pernah dikunjungi gua sama Kak Mark dulu.

Saat sedang menyantap makanan, situasinya agak berbeda dengan situasi kita biasanya. It's a little bit awkward. Sesekali Iren memandang Felix, begitupun sebaliknya. Seperti memberi kode untuk satu sama lain.

Gua pura-pura ga tahu dan memilih buat habisin makanan gua. Sampai selesai makan, kita sama sekali ga ngomong. Entah itu Felix, Iren maupun gua. Tapi tiba-tiba Felix angkat suara,

The Life Changer | Mark Lee✔️(END) Where stories live. Discover now