#36 Waiting For Me

208 19 13
                                    

Minju Pov

Gua buka mata gua. Di kamar gua udah ada ayah, bunda, Felix dan Iren. Gua bisa liat kecemasan tercetak di wajah mereka. Apalagi bunda dan ayah, sudah pasti mereka sangat cemas. Gua kemudian mengubah posisi gua menjadi duduk yang dibantu oleh bunda disamping gua.

"Kamu gapapa sayang?" tanya bunda

"Iya bun. Aku gapapa kok."

"Tadi lo kenapa Inju?" tanya Iren

"Gua.."

Gua berusaha ingat apa yang terjadi tadi.

Flashback On

Begitu gua buka lemari buat liat baju, disitu ada satu box hitam yang di atasnya ada note warna merah gitu.

"Promise"

Seperti itu tulisan yang ada di note itu. Gua sama sekali ga tahu isi box itu apa dan gua juga penasaran banget. Akhirnya gua buka box itu.

"AAAAAKKKHHH!!"

Gua liat di dalam box itu, ada foto gua sama Kak Mark waktu di taman bermain. Dikemas bersama ular yang sudah mati dan dipenuhi darah. Gua melangkah mundur ketakutan.

"Non Minju?!"

"Non Minju buka pintunya!"

"Non?!"

Bruk!

Gua langsung ga sadarkan diri lagi.

Flashback Off

Gua ceritain semuanya ke mereka. Ayah masih tetap dengan posisi berdiri dengan bahu disenderkan pada tembok, melipat kedua tangan dan masih saja diam. Sedangkan bunda sudah penuh dengan kecemasan. Felix? Wajahnya bisa gua liat, dia marah besar. Iren tentu saja sangat panik dan cemas.

"Akhiri hubungan kamu dengan Mark" kata ayah tiba-tiba

Sontak membuatbseluruh penghuni kamar menjadi terkejut. Apalagi gua? Gua sebenarnya sudah tahu kalau suatu saat ayah bakalan ngomong kayak gini. Siapa juga yang mau kehidupan putrinya terancam seperti ini?

"A-apa ayah?"

"Pak, bapak yakin?" tanya bunda

"Ayah, aku say-"

"Sayang sih iya. Tapi kalau mengancam kehidupan kamu seperti ini itu gila. Memangnya kamu hanya menyayangi Mark dan tidak menyayangi ayah?"

"Tapi yah, aku udah tunangan sama Kak Mark. Aku juga udah cinta sama Kak Mark. Tapi rasa cinta aku ke Kak Mark ga pernah lebih dari rasa sayang aku sama ayah dan bunda."

"Dari awal ayah sudah tidak suka dengan cara seperti ini. Pacaran diam-diam. Ayah mengerti bahwa dia adalah idol, tapi bukan berarti harus membahayakan kehidupan kamu seperti ini."

"Ayah-"

"Kapan dia datang jagain kamu? Dimana-mana selalu Felix dan Jo yang ada buat kamu."

"Tapi ay-"

"Intinya, akhiri hubungan kamu dengan Mark."

Pernyataan dingin ayah yang terakhir dan pergi meninggalkan seisi kamar. Sesak yang gua rasa. Gua cinta sama Kak Mark, tapi gua juga sayang sama ayah. Gua ga bisa memilih satu diantara kedua pria yang benar-benar gua sayang.

Gua sama sekali ga bisa berkata-kata. Mata gua mulai memanas, satu persatu buih air mata mulai membasahi pipi gua. Bunda langsung meluk gua buat nenangin gua. Begitu juga dengan Iren yang genggam tangan gua.

Author Pov

Malamnya, Mark pulang buat mastiin keadaan Minju. Minju sudah tahu, antara Felix atau Iren yang memberitahu Mark akan hal tadi sore. Begitu sampai di gerbang, Mark langsung jalan ke rumah Minju untuk segera menemui tunangannya itu.

The Life Changer | Mark Lee✔️(END) Where stories live. Discover now