5.Baru Sadar.

Mulai dari awal
                                    

“Lo harus ketemu Lily.” Ucap Gladis yang langsung menarik tangan Rayyan,sontak Rayyan langsung melepaskan.

“Gue gak bisa,gue harus pergi.” Jelas Rayyan.

“Lo tau gak sih?! Lily itu pengen banget ketemu sama lo!” Jelas Gladis juga yang sedang naik pitam.

Tiba tiba Lily keluar,karena mendengar suara keributan di depan.

“Ada apasih?” Lily belum terlalu jelas melihat ke arah depan,karena baru saja bangun tidur,dia masih berusaha mengucek ucek matanya. Rayyan langsung memasang topi jaketnya dan maskernya lalu segara pergi.

Saat Lily mendekat,lelaki itu sudah berada didalam mobil dan pergi begitu saja.

“Cowo tadi siapa?” Tanya Lily masih santai.

“Lo beneran gak liat mukanya?” Tanya Jeje berusaha memastikan,karena tadi Rayyan benar benar melihat ke arah Lily. Dan Lily hanya menggeleng.

Tiba tiba Lily kebingungan saat Jeje memberikan bunga mawar putih.

“Dari siapa?” Tanya Lily.

“Cowo tadi.” Singkat Jeje. Dengan santai Lily menerima,dan ternyata ada sebuah note yang sengaja diselipkan.

To:Lily Chattya Arelic.

Lily..

Maaf belum berani buat nemuin lo langsung.
Gue emang pecundang.
Gue gak tau apa lo masih ada perasaan sama gue atau engga.
Gue cuma mau pamit lagi Ly.
Gue pergi dulu ya..
Maaf kalo dulu gue langsung pergi gitu aja.
Gue udah puas liatin lo selama kita di bogor.
Sekarang gue pergi dulu,jaga diri baik baik ya..

Rayyan Edgar Diregland.

Tiba tiba kertas itu terjatuh bersamaan dengan air yang lolos keluar dari mata Lily. Lily terdiam,tanpa berkedip menatap lurus tanpa ekspresi. Jantung Lily pun berdegup cepat.

“Lyy..” Jeje yang mencoba memegang tangan Lily pun langsung dilepas oleh Lily.

Semua terdiam,Lily pasti salah paham.

“Jadi lo semua tau?” Tanya Lily masih menatap lurus.

“Engg--” jawab Chelsea dan langsung dipotong Lily.

“Bogor maksudnya apa?” Lily kini menatap Chelsea yang berada disebelah kirinya.

“Kita semua gak ada yang tau,kita semua juga kaget.” Ucap Jeje berusaha menjelaskan.

“Jangan bilang kalo orang yang disamping gue pas nonton balap dibogor itu Rayyan?” Semua terdiam.

“Jawab Jeje.”  Kini Lily menatap arah Jeje. Jeje hanya mengangguk pelan,sangat pelan. Dan air mata Lily berhasil lolos lagi.

Tiba tiba Alice dan Cinta keluar dan langsung berlari.

“Ly,mending Lo susulin Rayyan.” Dan semua langsung menoleh kebelakang. Itu Alice.

“Emang Lo tau?” Tanya Gladis.

“Gak usah banyak tanya,bentar lagi pesawatnya bakal terbang ke Australia.” Ucap Cinta.

“Australia?” Ucap Lily,dan diberi anggukan oleh Cinta. Lily langsung berlari kedalam mengambil cardigan,dia sudah mandi sedari subuh tadi,namun dia kembali tertidur sesudah sholat. Dan langsung mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Jeje dan yang lainnya langsung mengejar Lily.

“Cepet diss,bahaya Lily kalo bawa mobil kaya gini.” Ucap Alice merasa bersalah.

“Harusnya gue kasih tau aja Lily dari awal.” Ucap Alice menyesal,dan semua melihat kearah Alice kecuali Gladis dan Cinta.

“Jadi Lo tau? Yaampun Lice..jangan bilang lo juga tau Cin? Parah Lo bedua.” Ucap Chelsea tak habis pikir dengan kedua sahabatnya itu.

“Udah,bukan waktunya ribut,lagian Alice sama Cinta lakuin ini ada alesannya.” Lerai Jeslyn.

“Dis,masa lo gak bisa balap si Lily sih,katanya pembalap.” Kesal Chelsea karena sedari tadi Gladis belum juga menyalip mobil Lily.

Sesampai di bandara,Lily langsung berlari ketempat dimana dia menemukan Aksa dan yang lainnya.

“Eh Lily..” ucap Aksa terkejut,begitu juga dengan yang lainnya.

“Mana Rayyan?!” Tanya Lily hampir menangis,dia akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis disini. Aksa hanya terdiam,dan semua melihat ke arah luar kaca,pesawat baru saja terbang.

“Baru aja pergi.” Jawab Aksa. Lily tak kuasa menahan tangisnya,disaat itu juga dia merasa bodoh,kenapa dia tidak menyadari kehadiran Rayyan dari awal?

Beberapa menit setelah keberangkatan pesawat Rayyan,Jeje dan yang lainnya baru saja sampai dan langsung mencari Lily.

Melihat Lily yang sudah tumbang,ditemani Aksa,Gavin,Rei,dan Gerry,Mereka langsung berlari memeluk Lily bersama sama.

“Udah Ly,pasti ketemu lagi kok.” Ucap Jeje berusaha menenangkan.

“Lo semua kenapa gak kasih tau gue,apa Rayyan gak mau ketemu sama gue?” Kini Lily sudah tak bisa menahan tangisnya,dan segala amarahnya.

“Rayyan belum berani Ly,dia takut kalo lo benci sama dia.” Jelas Gavin. Lily langsung menggeleng keras keras. Semuanya tidak bisa berkata apa apa,Rayyan sudah pergi.

•••

Makasih yang udah baca🤗

Gak ketemu ternyata,author boong,maaf ya😭

Salam sayang dari author.



WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang