Scene O5 Convinced

1.3K 159 23
                                    

Dera's Side

"Kalau ada orang paling selaw di dunia, udahlah pasti itu gue."

- Samudera

Pernah liat anak teknik yang nyebrang berkarier jadi musisi? Banyak lah ya. Gue salah satunya. Setelah menyadari gue bisa menghasilkan pundi-pundi uang dari menjalankan hobi main drum, banting setir gue ke bidang ini. Ternyata jalan cukup mulus. Band gue lumayan cepat dikenal publik dan dibanjiri job.

Ada satu teori yang jadi prinsip gue dalam berkarier. Gue pernah baca teori Malcolm Gladwell bahwa seseorang bisa jadi ahli dalam suatu bidang tertentu setelah dia melakukan atau mempelajarinya dalam waktu 10.000 jam. Asumsinya, kalau fokus latihan cuma dua jam sehari, berarti supaya mencapai 10.000 jam terbang butuh waktu 13 tahunan. Kalau mau lebih singkat jadi mahir, berarti dalam sehari harus meningkatkan waktu latihan. That's why gue berusaha disiplin latihan nabuh drum sehari tiga jam. Itu nggak boleh dilanggar, ya kecuali alasan khusus.

Lama-lama gue merasa bosan berkutat di studio-panggung-studio-panggung. Itu alamiah kan? Gue pun mulai belajar produksi musik dan menerima kerjaan lain di luar, tentu seizin manajemen dan hanya kalau jadwal gak padat.

Suatu hari, gue diajak terlibat dalam produksi musik latar pertunjukan besar.

Di situlah ada momen berkesan. Pertemuan pertama sama perempuan bernama Zoya.

Awalnya gue gak peduli, bahkan sebenarnya gue gak begitu suka nonton pertunjukan teater. Tapi atas dasar kebutuhan pekerjaan gak cukup gue hanya membaca script. Dan sore itu kebetulan gue menunggu Tian, iseng aja gue duduk nonton dari control room di lantai atas.

Suara lantang penuh power membuat gue menengok. Pemilik suara itu perempuan dengan tinggi badan mencolok, menjulang dibandingkan pemain lainnya. Rambut sebahu, kulit cerah, ditambah kena lampu sorot, makin silau lah mata gue. Kalimat yang diucapkan dan ekspresi wajahnya seolah memanggil untuk menyaksikan lebih jauh. Tanpa sadar gue hanyut dalam tiap adegan.

Hari berikutnya seharusnya gue gak perlu datang, tapi gue sempetin balik setelah ngarang alasan untuk nonton dia lagi. Untung memang kebetulan ada. Merasa penasaran, gue nanya namanya ke Tian. Nama itupun gue dengar pertama kali.

"Zoya. Temennya Wilson. Kenapa? Mau kenalan? Mau minta nomor henpon?"

Gue bersedekap. "Enggak kok."

"Alah biasanya juga gitu. Entar gue sampein."

"Eh, gak usah."

Rupanya Tian bener-bener gak jadi ngenalin. Gue kecewa.

Pertemuan gue dengan Zoya berikutnya di lokasi syuting video untuk WonDay. Waktu itu, gue beraniin diri kenalan langsung. Gue tutup kuping dari ledekan anak-anak WonDay yang ngatain gue grogi.

Satu hal yang bikin gue heran adalah sikap Zoya yang dingin. Bukannya sombong, maaf maaf aja, tapi baru kali ini Samudera dicuekin cewek. Jujur nih, gue penasaran setengah mati.

Anehnya, gue liat Ajun bisa dengan gampang ngobrol sama dia. Mungkin karena mereka bahas topik yang Zoya suka: akting. Ada lagi perubahan signifikan yang gue temukan, dia bisa berubah jadi orang lain saat on camera. Waktu gue liat di monitor, Zoya dengan mudah transformasi jadi sosok yang berbeda. Inilah yang bikin gue merasa ... kok semakin mau cuek, malah semakin penasaran. Gue bertekad minimal harus bisa berteman dulu.

Butuh waktu yang gak sebentar hanya untuk bisa mengenalnya.

Tapi, dia menarik. Dan dia gak sekaku itu.

Thespian ; Hendery ✓Where stories live. Discover now