The End

349 24 26
                                    

Entah apa lagi yang telah rusak hari ini, setiap hari ada saja yang rusak akibat bantingan emosi dari ibu ibu satu itu.

Bruak!

Mendengar itu, jinyoung melompat dari sofa ruang TV yang kebetulan tidak jauh dari dapur, dengan nafas tak beraturan dan rasa takut di dalam hatinya ia berjalan pelan dan mengintip ke dalam dapur.

Oops, sial. Dia tidak sengaja menatap nayeon dengan wajah kesalnya. Mau tidak mau jinyoung berjalan mendekati nayeon dengan menatap horor semangka yang sudah terbelah dan berair di lantai.

" We... Wae.. Kenapa semangka itu di lantai? " Tanya jinyoung hati-hati dan mengambil semangka itu kemudian ia letakkan di samping pisau yang terletak di meja dapur.

" Aku malas, oppa saja yang potong" Ucapnya kesal dan berlalu pergi.

Jinyoung hanya bisa diam dan meneguk ludahnya sendiri karena takut. Jangan katakan ia tidak takut, bagaimana bisa ia tidak waspada jika emosi nayeon tak bisa ia prediksi akhir-akhir ini.

Pada akhirnya ia memotong semangka itu kedalam potongan kecil tanpa kulit agar bisa langsung di makan oleh nayeon

Chamkanman, bagaimana kalau dia marah jika di potong tanpa kulit?  Apa harus ku tanya.

Ingin terhindar dari amarah emosi nayeon, ia berjalan ke luar dan menemukan nayeon yang duduk di depan televisi yang menyala.

" Chagiya... " Panggil jinyoung.

Nayeon membalikkan tubuhnya dan menatap jinyoung tajam.

" Apa aku harus potong biasa apa kecil tanpa kulit? " Tanyanya.

" Hal kecil seperti itu saja perlu ditanya? " Ucap nayeon lalu berdiri dan berjalan kedapur melewati jinyoung.

Jinyoung yang mengekor hanya bisa menghela nafasnya saat melihat nayeon memotong sendiri semangka itu.

Setidaknya ia selamat kali ini. Walaupun nayeon mengomel tidak jelas sepanjang ia memotong semangka itu, ani.. Tidak... Ia terlihat seperti memutilasi semangka itu.

Ahh, ia terlihat menyeramkan. Bagaimana bisa ia berubah hanya dalam beberapa hari.

" Letakkan di dalam mangkuk" Ucap nayeon padanya.

Dengan gelagapan jinyoung mengambil semangka yang sudah di potong kedalam mangkuk besar. Hingga akhirnya nayeon menggerutu di depan televisi.

Jinyoung hanya bisa diam dan terus menyuapinya, anehnya... Sembari ia mengomel dia juga menerima suapan jinyoung. Daebak, ia bahkan tak berhenti mengomel selama 30 menit lebih.

" Apa tidak lelah? " Tanya jinyoung.

Nayeon terdiam lalu menatapnya.

" Apa perlu ditanya? "

" Sepertinya tidak... Ini sudah setengah jam kau mengomel"

" Oppa!!! "

Jinyoung menutup telinganya rapat, jika saja ia terlambat menutup telinga menggunakan jarinya ia mungkin akan kehilangan pendengarannya beberapa saat.

" Mian, cepatlah pergi ke kamar dan beristirahat. Jangan sampai kelelahan" Ucap jinyoung.

Nayeon langsung mematikan televisi dan meninggalkan jinyoung yang kembali ke dapur untuk mencuci beberapa piring kotor.

20 menit terlewat, jinyoung akhirnya kembali ke kamar mengikuti nayeon yang terlihat berbaring di kasur tanpa suara. Tapi, nayeon bangun secara mendadak dan berlari kedalam kamar mandi.

All With You (Truth Season 2) Where stories live. Discover now