My New Day

150 18 13
                                    

Gadis itu terus menggerutu tidak jelas, entah apa saja yang ia bicarakan. Kakinya menghentak lantai keramik dengan keras berkali-kali, wajahnya cemberut.

Nayeon, wanita itu tersenyum saat melihat tingkah adik iparnya yang tak setuju jika dirinya dan kakak laki-laki nya akan pindah ke rumah baru yang baru saja siap untuk mereka huni.

Sambil memasukkan baju-bajunya, nayeon mencoba berbicara baik-baik dengannya. Tapi, sepertinya itu bukan hal yang mudah walaupun jihyo jelas sudah dewasa.

Nayeon memaklumi karena hampir setahun mereka tinggal serumah dan terbiasa dengan suasana rumah yang ramai dan tentunya hangat.

" Eonni, ku mohon... Jangan pergi" Rengeknya.

Nayeon hanya tersenyum padanya sambil melipat beberapa potong bajunya yang tertinggal.

" Eonni" Rengeknya lagi dan melirik ke sekeliling kamar jinyoung dan nayeon yang hampir kosong.

" Tidak bisa jihyo ya... Kami sudah berkeluarga, dan tentunya harus hidup mandiri... Jika kau memang rindu pada kami, silahkan datang atau menginap ne" Ucap nayeon memberikan ia pengertian agar lebih tenang.

Jinyoung yang membuka pintu kamar membuat mereka mengalihkan perhatian, nayeon menatapnya dan lalu menunjuk jihyo menggunakan matanya.

" Eoh, jihyo... Kenapa? " Tanya jinyoung basa-basi sambil berjalan mendekati mereka.

Jihyo dengan muka malas menatap sengit jinyoung, jika dalam komik mungkin akan mengeluarkan kilat dan api di matanya.

" Cih... Aku memang tak bisa menghentikan kalian" Ucapnya seolah tersadar dengan kenyataan.

Jujur, itu sedikit mencubit nayeon. Dalam hati pun nayeon tak bisa meninggalkan rumah ini karena sudah terbiasa dengan keadaan rumah yang ramai dan hangat.

Nayeon meraih tangan jihyo dan menggengamnya. Nayeon menatapnya dan memberikan ia sedikit ketenangan.

" Kita semua akan terbiasa, seringlah kunjungi eonni" Ucap nayeon.

Mata jihyo mulai berair, dalam hati ia merutuki air matanya yang tak bisa di ajak kompromi. Tanpa sadar ia sudah berada di pelukan nayeon dan menangis sesegukan.

Nayeon menepuk punggungnya pelan dan memeluknya dengan hangat. Sesekali nayeon melirik jinyoung yang berdiri di samping mereka.

" Kita masih bisa telfon, chat, vidcall... Kau juga bisa menginap dan sering berkunjung... Rumah itu akan selalu terbuka untukmu" Ucap nayeon.

Jihyo tak menjawab apapun, hanya saja tangisnya berhenti dan ia menjadi tenang. Disusul belaian lembut di kepalanya dari jinyoung.
.
.
.
.

Seperti orang pada umumnya, pastinya ia akan membereskan atau merapikan rumah baru mereka. Seperti sekarang jinyoung merapikan beberapa perabotan yang belum selesai dan nayeon merapikan kamarnya.

Hanya beberapa jam mereka menempati rumah baru itu dan kesepian melanda begitu saja. Hanya keheningan yang terdengar dan samar-samar suara air dari pancuran di taman belakang.

Rumah luas itu tentunya terasa sangat besar jika hanya mereka yang menghuni, nayeon mengusulkan akan memelihara seekor anak anjing dan langsung saja di setujui oleh jinyoung.

Nayeon yang sudah selesai merapikan kamar turun melalui tangga dan terlihat jinyoung yang duduk di depan ruang TV sambil merakit lemari.

" Apa perlu ku bantu? " Tanya nayeon.

Jinyoung membalikkan badannya dan melihat nayeon, ia kembali merakit lemarinya.

" Ani, sebentar lagi selesai" Ucap jinyoung.

All With You (Truth Season 2) Where stories live. Discover now