Only Me

170 22 13
                                    

Nayeon diam dalam perjalanan menuju rumah baru mereka, ia terus berkecamuk dengan pikirannya. Di sisi lain, jinyoung yang menyadari kejanggalan nayeon terus menatapnya sesekali sambil memperhatikan jalan.

" Mwoya? Waeirae? " Tanya jinyoung.

Nayeon sedikit tersentak lalu dengan ling lung menatap jinyoung dan kaca mobil bergantian. Ia memainkan jari-jarinya dan terlihat gugup.

" Ani, mwo... Tidak ada apa-apa " Ucap nayeon dan menyertakan senyum manisnya di akhir.

" Senyummu tidak iklhas, ada apa dengan mu? Jiltu? Bukan kan? Kau tidak cemburu kan? " Tanya jinyoung.

Nayeon menggeleng tanpa menjawabnya, lalu menatap keluar mobil memperhatikan pepohonan di tepi jalan, tanpa sadar ia memainkan kecil kedua tangannya dan mengigit bibir bawahnya.

" Untuk apa kamu cemburu? Eoh? Dia teman kita... Aku hanya merasa ingin membantu karena dia ibu tunggal" Jelas jinyoung " Jadi untuk apa kamu merasa cemburu? Aku hanya membantu" Lanjutnya lagi.

Nayeon menatapnya lalu kembali menundukkan kepalanya menatap ujung kakinya, penjelasan dari jinyoung tidak merubah apapun.

" Ne, aku percaya... Aku tidak cemburu, benar aku tidak boleh cemburu karena hal ini" Ucap nayeon.

Jawaban dari nayeon kini membebankan jinyoung, apa ada yang salah?

" Wae? Dimana salah oppa... Haebwa? Oppa akan mendengar itu" Ucap jinyoung mendesaknya.

" Ani, tidak ada yang salah... Ahh ayo kita akhiri masalah ini, kkeut! Selesai! " Ucap nayeon dan terkekeh.

.
.
.
.
.
.
.

Langit mulai berganti warna menjadi kemerahan, kini pasangan itu masih sibuk dengan perabotan mereka. Nayeon dengan rambut berantakan dan jinyoung yang sudah melepaskan kemejanya dan menyisakan kaosnya.

" Ahh, kenapa melelahkan sekali? " Tanya nayeon.

" Beginilah, ini akan menguras tenaga dan uang ku tentunya. "

" Aigoo aigoo... Tau begitu kenapa masih membeli barang tidak berguna" Ucap nayeon.

" Ayo kita sambung lain hari, mandilah dulu dan kita makan malam di luar" Ucap jinyoung.

" Ne"

Skip

Mata bulat itu berbinar terkena cahaya lampu dari jembatan panjang di depannya. Ia memejamkan matanya dan menghirup aroma tanah dari sungai.

" Ahh, baunya masih sama... Aku rindu berada di sini" Ucap nayeon sambil menatap lurus ke dalam sepasang bola mata di sampingnya.

" Benarkan? Sudah lama kita tidak kesini" Ucap jinyoung lalu meraih tangan nayeon dan menggenggamnya dengan hangat lalu menatap langit tak berbintang.

Nayeon mengangguk, lalu memperhatikan ke sekelilingnya. Ramai, karena ini hari minggu dan banyak pasangan yang menikmati malam di sini.

" Sepertinya kita harus sering seperti ini, aku rasa waktu saat kita menghabiskan waktu bersama semakin sedikit" Ucap nayeon.

" Heumm, benar juga..  Kalau dipikir-pikir, hampir setengah tahun kita tidak kesini"

Di tepi sungai yang menjadi saksi bisu kebersamaan mereka, pasangan itu menghabiskan minggu mereka dengan genggaman tangan yang erat. Tertawa bersama, dan mengisi kerinduan yang tanpa sadar ada dan hadir di antara mereka.

" Im nayeon... Ssi? "

Suara itu membuat nayeon berbalik dan menatap seorang pria berpostur tinggi dengan topi dan jaket senin juga sepatu yang merupakan gaya cool dari pria itu. Nayeon menatapnya tak percaya dan tanpa sadar merentangkan tangannya.

All With You (Truth Season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang