Please

208 27 21
                                    

Marah? Ya...

Kesal? Tentu

Kecewa? Sangat

Tapi, bagaimana caranya agar ia bisa melampiaskannya? Ia bahkan tidak bisa menatap bola mata Suaminya sekarang. Rasa sakit itu bertubi-tubi menghujam nya, ia tak habis pikir dengan sikap jinyoung yang terbilang berubah drastis.

Tak hanya drastis, tapi juga untuk pertama kalinya nayeon melihat ia seperti itu. Entah karena jinyoung tak mampu menahan amarah lagi, atau nayeon yang cengeng. Tapi, kini ia sudah terluka.

Yang bisa ia lakukan hanya diam dan tetap melakukan aktivitasnya, walaupun sejujurnya ia merasa berat dan tersiksa. Yang ia lakukan hanya memasak, membereskan rumah, terkadang termenung di taman bahkan menangis sendirian.

Atau tidak, ia akan membuat kue untuk di jual di cafe chanyeol, setidaknya ia masih memiliki sedikit kesibukan dan memanfaatkan hobi memasaknya.

Ini adalah hari ke 5 mereka tak berbicara, sepertinya ini masalah serius.

Pagi ini, nayeon terbangun lebih awal. Ia sedikit merenggangkan otot tubuhnya, anehnya pagi ini ia merasakan tubuhnya sedikit ngilu dan pegal.

Tangannya beralih menggosok matanya dan sedikit menguap. Matanya melirik jam dinding dan ia segera bangun dan melakukan kegiatannya seperti biasa.

Menyiram bunga di taman juga menjadi salah satu kebiasaannya sembari mengajak cookie untuk berjalan di taman.

" Cookie ya... " Panggil nayeon saat cookie sudah menunggu nya di lantai bawah dengan ekornya yang mengibas cepat.

Nayeon tersenyum dan mengikat rambutnya ke atas lalu mencuci mukanya di kamar mandi bawah. Karena ia akan membuat sarapan seperti biasa, walaupun ia sedang marah. Ia tak mungkin melepas semua tugasnya.

Tring

Handphone miliknya berbunyi, nayeon berhenti melangkah lebih jauh kedapur. Ia mengecek pesan masuk dari chanyeol.

" Kue mu sangat laku, bisa kah hari ini jam 4 aku akan mengambil di rumah mu"

Nayeon tersenyum senang, ia senang karena kue dan rotinya ternyata disukai banyak orang.

..

Ahh, baguslah... Aku kira akan gagal, tapi syukurlah laku. Ah iya, aku harus membuat sarapan. Sebaiknya aku membuat omelete, aku juga sedang ingin memakannya.

Akhir-akhir ini aku juga suka memakan tomat, seleraku menjadi aneh, apa pengaruh mood? Sepertinya aku sedang stress memikirkan masalah kami.

Menurut kalian, apakah ini terdengar aneh? Bertengkar bagai anak kecil gara-gara cemburu? Heol... Apa kah aku salah lagi?

Entahlah, sepertinya aku harus segera memulai kembali memasak kue, nanti akan terlambat jika aku tidak segera mulai. Kalian mau ikut atau tidak? Jika tidak aku akan memulai sendiri.

. .

Inilah yang ia lakukan tiga hari belakangan ini, mengisi kekosongan hatinya setelah berhenti bekerja... Bertarung dengan oven.

Jika kita melakukan hal yang kita sukai, maka waktu akan berjalan dengan cepat dan tak akan menghiraukan apapun. Seperti nayeon.

Ia bahkan tak tau jika jinyoung duduk dj meja makan dan sedang memakan sarapannya, ia terlalu fokus dan sibuk dengan oven.

Jinyoung bangun dan merapikan kursi lalu meletakkan piring kotor ke tempat cucian. Nayeon akhirnya sadar dan melirik jam sebentar.

' ahh sudah jam segini? ' pikirnya dalam hati, wajar saja jinyoung sudah rapi dan akan segera ke kantor.

All With You (Truth Season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang