Give Up? No!

167 17 3
                                    

Malam menyambut, matahari berpamitan, bulan mulai datang, bintang bermunculan.

Layaknya pasangan semestinya, kini kedua orang itu tengah duduk dengan santai di restoran outdoor tepi sungai. Berbincang hangat dengan senyum yang terus menghiasi wajah pasangan itu

"... Mereka terus mengolok ku sekarang, hah... Aku jadi tidak nyaman"

" Eoh? Wae,  bukannya lebih tenang karena sudah diketahui orang"

" Benar sih... Tapi, aku tidak nyaman karena mereka terus menggodaku" Ucap nayeon mengeluh dan mengaku tentang kehidupan kantornya.

Yah, seisi kantor sudah tau sekarang. Cih, benar-benar merepotkan.

" Eoh, majja... Oppa mau mendiskusikannya denganmu" Ucap jinyoung seraya meletakkan gelas berisi jus jeruknya setelah menyesapnya tadi.

Nayeon duduk tegak dan menopang dagunya di atas meja dengan wajah antusias.

" Bagaimana rencana mu setelah menikah nanti? "

" Eh? Wae? Apakah ada sesuatu yang lain? " Tanya nayeon bingung.

" Ani, maksudku, apakah kamu masih tetap bekerja? "

" Geurom,  aku ingin tetap bekerja... Apa boleh? " Tanya nayeon.

" Sasireul, oppa lebih suka jika kamu berhenti bekerja... " Ucap jinyoung.

Raut wajah nayeon berubah, jinyoung menangkap perubahannya..

" Maksudku begini, sebaiknya kamu berhenti bekerja... Oppa ingin kamu fokus pada keluarga, oppa mengerti kamu mungkin akan kesepian... Tapi, kamu akan kecapekan jika harus mengurus aku dan bekerja sekaligus" Ucap jinyoung.

" Geunde, aku ingin bekerja oppa... Kalau begitu untuk apa aku susah susah kuliah di Jepang? Aku janji akan tetap fokus pada oppa dan menjaga kesehatan ku" Ucap nayeon memohon.

Jinyoung mengangguk pelan, mencoba mengerti dengan pemikiran nayeon dan menghargainya, bagaimana pun ia tau perjuangan nayeon selama di Jepang

" Okay geurom, ayo kita pulang atau kita mau kemana dulu? " Tanya jinyoung sambil berdiri.

Nayeon menggeleng lalu meletakkan garpu ditangannya yang dia gunakan untuk memotong dessertnya

" Ani, pulang saja aku sangat lelah... Besok appa dan eomma pulang" Ucap nayeon.

" Ahh iya, aku hampir lupa. Kalau begitu kamu tunggu sebentar, oppa ke kasir dulu ne.. Chankaman " Ucap jinyoung lalu di angguki nayeon

Nayeon berjalan menjauh dari restoran itu lalu duduk di bangku tepi sungai, sambil mempererat jaketnya. Ia melirik ke sekeliling dan mendapati banyak orang di sana...

Tapi matanya tertuju pada seorang perempuan berumur yang duduk di depan sebuah stand kecil dan sederhana, hanya meja yang sudah lapuk dengan beberapa kotak di atasnya yang berisi barang jualannya.

Nayeon mendekatinya, lalu melihat-melihat barang yang dijual nenek itu, tak banyak benda di sana. Dan sejujurnya itu sudah usang.

" Nona manis, apa yang membuatmu kesini? Apa ada sesuatu yang menarik perhatianmu? " Tanyanya.

Nayeon tersenyum padanya, lalu mengangguk pelan.

" Aku ingin membeli sesuatu untuk calon suamiku nek, apa nenek bisa memberiku saran" Tanya nayeon.

Nenek tua itu bangun dari kursi tuanya lalu beralih mengambil sebuah kotak dibalik meja, ia mengeluarkan sebuah benda yang cukup menarik dari sana.

" Gantungan kunci? "

" Ne, ini yang cocok untuk mu... Maaf jika nona kurang suka, nenek akan memberi yang lain.. "

All With You (Truth Season 2) Where stories live. Discover now