15-musik-

49 5 0
                                    

-Happy Reading-

BAGIAN LIMABELAS

NOW PLAYING : JAZ -KASMARAN

****

Aku lupa kapan pertama kali mengenalmu, yang aku tau, sepertinya aku mulai merasa nyaman di dekatmu.

****

Ersya berjalan menyusuri koridor lantai dua yang akan menuju lantai satu, tepatnya ia ingin pergi ke ruang OSIS. Ersya mengerutkan dahinya saat mendengar perdebatan di dalam ruang OSIS. Pasti perdebatan itu disebabkan oleh Bayu teman sekelas Ersya dan Meira yang kebetulan adik kelas mereka.

"Kok gue?".

"Lo kan bawel kayak emak-emak pasar"

"Apa hubungannya bangsat"

"Hubungannya ya... ya adalah"

Nah, kan! Bener tebakan Ersya, dua orang ini memang hobi sekali adu mulut, gak pernah satu hari aja akur. Eitss, bukannya dia dengan Dimas juga seperti itu.

Bayu berdecak. "Pokoknya gue nggak mau"

"Enak aja" Meira menggebrak meja, "pokoknya lo harus mau gak nerima penolakan!!"

"GUE BILANG GAK MAU YA GAK MAU" Bentak Bayu yang juga menggebrak meja membuat yang lainnya langsung memandang ke arah mereka berdua.

"NGGAK USAH NGEGAS KALI!!"

"LO JUGA"

"Kenapa sih?" Tanya Ersya

"Nih kak, anak kangguru satu ini kagak mau jadi MC" Adu Meira pada Ersya.

"Orang gue mau jadi panitia konsumsi" Ujar Bayu dengan wajah polos.

"Heh lutung lo mau jadi panitia konsumsi? Yang ada lo cuma habisin makanan doang" Sinis Meira

"Udah-udah, kan tugasnya udah dibagi, lo sama Meira jadi MC Bay"

"Nah apa gue bilang, lo sih bolot di bilangin"

Bayu menatap Ersya kesal. "Loh, kok asal nunjuk sih Sya? Kan nggak adil"

"Semua udah dibagi pas waktu rapat kemarin"

"Sekarang nyesel sendiri kan, siapa suruh waktunya rapat malah main futsal " Ujar Meira galak.

"Gue kan di ajak sama Dimas" Balas Bayu tak mau kalah.

Ersya menoleh ke arah Bayu menatap cowok itu dengan tatapan tajam. Sedangkan Bayu, cowok itu meneguk ludah dalam. Ya tuhan! Ceramah tujuh keliling segera dimulai!.

"Jadi kemarin lo, Dimas sama Fabian nggak ikut rapat ternyata main futsal?" Tanya Ersya memicingkan kedua matanya.

"Iya... eh anu... enggak kok"

"Alah bohong tuh kak"

Mata Ersya menyipit. "Iya apa enggak"

"Iya... eh itu... anu"

"Anu-anu, sampe lo nggak jalanin kewajiban lo jadi OSIS gue gantung lo di tiang bendera" Ancam Ersya tajam yang langsung membuat Bayu menyeringai lebar.

"Mampus lo" Bisik Meira sambil terkekeh

Bayu hanya tersenyum tanpa dosa. Lalu Ersya melangkah pelan menuju Dinda, yang sudah sedari tadi sibuk dengan beberapa lembaran kertas di atas meja. Ersya mengingatkan dirinya untuk memberi hukuman kepada Dimas dan Fabian nantinya karena sudah beberapa kali kabur saat rapat OSIS.

RUMIT [Hiatus]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora