[12] Aku, kamu dan Musik.

221 83 22
                                    

"Musik bukan hanya
tempat menyalurkan suara. Tetapi, musik ialah tempat sederhana untuk menuangkan rasa."

***

   Keyra langsung mendongakkan kepalanya. Ia memperhatikan seorang cowok yang kini sedang berdiri di depannya dari bawah sampai atas. Ia menangkap wajah yang sangat familiar di hidupnya, orang yang selalu membuatnya terbang dan jatuh lagi, Andra. Andra kini sedang tersenyum manis ke arah Keyra. Tatapannya begitu tulus, lesung pipinya terlihat jelas. Refleks, Keyra langsung membalas senyum manis Andra dengan senyuman yang tak kalah manis.

Keyra meraih uluran tangan Andra dengan tatapan masih tertuju pada wajah manis Andra. Kali ini Andra hanya menatap Keyra dengan wajah datarnya.

"Huuft, menyebalkan!" sebal Keyra dalam hati.

"Udah bisa berdiri kan? kalau gitu gue ke sana dulu ya," ujar Andra sembari menunjuk ke arah tempat seorang wanita berpostur tumbuh tinggi dengan rambut blondenya, Sella.

Keyra hanya menanggapi perkataan Andra dengan menganggukkan kepalanya pelan sembari melihat ke arah wanita yang bersama Andra ke Minimarket.

"Oh ya, lo kesini sama siapa Key?" tanya Andra sebelum pergi.

"Tuh," jawab Keyra sembari menunjuk ke arah Erik dan Kenia.

"Nanti malam kita malmingan yuk Key, udah lama kita enggak pergi."

"Boleh. Tapi nanti Sella lo marah."

"Astaga, dia bukan siapa-siapa gue. Ini pun gue mau nemenin dia karena di paksa bokap."

Keyra sedikit lega setelah mendengar penjelasan dari Andra. Setidaknya rasa kecurigaannya bisa hilang.

"Oke deh!"

Andra menanggapi perkataan Keyra dengan senyuman manisnya. Keyra hanya diam di tempat, jantungnya sudah mulai kumat. Seketika perasaannya jadi tak karuan. Bagaimana tidak, mantan pacarnya tiba-tiba mengajaknya malam mingguan, tentunya proses move on Keyra akan semakin terhambat.

"Sayangnya, lo cuma kakak kelas gue Ndra," gumam Keyra.

Dari kejauhan Erik menyimak percakapan kedua mantan pacar itu. Seharusnya dia lebih dulu mengajak Keyra malmingan namun sayang Andra telah mendahuluinya. Erik mengatupkan bibirnya sembari berfikir. Tiba-tiba, criing sebuah ide muncul dari pikirannya.

"Eh tapi enggak deh. Ya kali gue jadi setannya mereka," gumam Erik.

Awalnya ia berencana untuk mengajak Kenia malmingan hanya karena ia ingin membuntuti aktifitas Keyra dan Andra nantinya.

***

"Ya udah, gue pulang duluan yaa," ujar Kenia karena lebih dahulu telah di jemput oleh kakaknya.

"Dadah sayang," ujar Keyra melambaikan tangan ke arah Kenia disertai kekehannya memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Seharusnya yang lo panggil sayang itu gue Key," celetuk Erik tanpa dosa.

"Lo? gue panggil sayang? dih najis!" timpal Keyra dengan sedikit penekanan diakhir katanya.

"Sabar rik sabar," batin Erik sembari mengelus-elus dadanya.

Tak ada pembicaraan lagi diantara mereka. Mereka sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Keyra sedang sibuk menyeruput jus jeruk peras yang baru dibelinya, sedangkan Erik sibuk memperhatikan wajah cantik natural Keyra lewat kaca spion motornya. Oh iya, kali ini ini Keyra pulang diantar Babang Erik!

Soal Kita (Revisi)Where stories live. Discover now