[5] Pahlawan kesiangan

386 152 81
                                    

"Aku dan kau adalah titik jenuh dari sebuah usaha melupakan. Semakin berusaha mengikhlaskan, semakin melekat diingatan."

"Happy reading❤"

   Perlahan matahari menunjukkan sinarnya menembus kaca jendela kamar Keyra. Keyra yang sedang terlelap di kamar bernuansa serba biru dengan beberapa hiasan dinding bertema anime favoritnya, Kimi no nawa (your name).

"Kak, bangun woy ngebo terus dah!" teriak Acha, adiknya.

Keyra menggeliat di atas tempat tidurnya dan tanpa disadari ia sudah berada di ujung tempat tidur dan akhirnya brukkk. Keyra terjatuh, kini tubuhnya tengah menempel dilantai kamarnya.

"Huwahahahaha," tawa Acha pecah menggelegar di dalam kamar Keyra.

"Adik laknat! bukannya bantuin kakaknya malah ketawa, punya adek enggak ada akhlak banget dah," gerutu Keyra.

Acha yang sedari tadi menyaksikan ekspresi geram kakaknya langsung berlari keluar meninggalkan kamar Keyra.

"Kabuuuuuur," teriak Acha sembari berlalu pergi dari kamar Keyra.

"Shit! pagi hari yang buruk," kesal Keyra.

  Tanpa berpikir panjang ia langsung membangunkan tubuhnya pelan lalu bergegas menuju kamar mandi.

***

    Andra terbangun dengan hati yang penuh bahagia. Perlahan ia membangunkan tubuhnya dan meraba-raba kasurnya.

"Oh Keyra," lirih Andra dengan nada lebaynya.

  Andra coba berdiri dari tidurnya. Andra rasakan cahaya matahari yang masuk dari celah-celah jendela kamarnya. Ia tersenyum sembari menatap mentari di pagi hari.

   Setelah bertemu dengan Keyra, sosok Andra yang sangat terkenal dengan sikap cueknya kini sedikit mengalami perubahan.

"Benar kata orang, bahwa cinta dapat merubah segalanya," lirihnya pelan.

Lagi lagi, ia bergelut dengan hati dan pikirannya sendiri.

"Jika nanti gue kembali bersama Keyra. Apakah Keyra akan pergi seperti waktu itu lagi? arghhh," tanyanya dalam hati.

  Pertanyaan itu sering saja muncul di pikirannya. Dia masih takut membuka hatinya dengan orang yang sama lagi, ia takut hal yang sama akan terjadi lagi suatu saat nanti.

"Bagaimana jika akhirnya nanti Keyra memilih untuk pergi bersama orang lain?" tanyanya lagi.

"Tenang, enggak usah risau. Semua orang punya takaran bahagianya masing-masing, jadi nikmati, resapi dan jalani. Jangan dibikin pusing, enjoy," kata hatinya.

Setelah beradu argumen, Andra pun memutuskan untuk bergegas mandi lalu segera berangkat ke sekolah tercintanya.

***

Suasana di kelas X BAHASA.

"Uhuy, kayaknya ada yang bakalan balikan nih," sindir salah seorang sahabatnya, Kania.

"Sial, sepertinya tu anak setan lagi nyindir gue deh," gerutu Keyra dalam hati.

Keyra berusaha tenang, tak mau menggubris perlakuan dari sahabatnya itu. Beberapa menit kemudian guru mata pelajaran Matematikan masuk ke kelas mereka, X Bahasa.

"Halo, pagi semuanya!" sapa Bu Imah.

"Pagi juga bu guru," sapa murid kelas serempak.

Bu Halimah, salah satu guru wanita terkiller di Sma Nusa Bangsa. Guru yang paling bawel menurut Keyra berbeda dengan Andra. Andra justru lebih menyukai sosok Bu Halimah.

Soal Kita (Revisi)Where stories live. Discover now